Dia kesal karena kedua ikan pink itu tak mau mendengar nasihatnya.
Ia juga kesal karena hiasan tumbuhan di akuarium jadi tersentak-sentak, di saat kedua ikan itu berenang bolak-balik, mencoba melompat.
Dua ekor ikan kecil itu mengambil ancang-ancang dari dasar akuarium.
Mereka lalu mengepak sirip mereka, melompat ke udara dengan sirip yang berkilauan, dan terbang keluar.
Namun kemana?
BLUK!!
Mereka terjun ke lantai. Takeo tersenyum sedih melihat mereka.
“Siapa yang akan menemukan kami? Kami akan mati tanpa air,” tangis Pinka dan Pinku.
Tiba-tiba, Haruko, anak perempuan pemilik ketiga ekor ikan itu datang.
Ia membawa makanan untuk ikan-ikan peliharaannya.
Ia terkejut ketika melihat Takeo hanya sendirian di dalam akuarium.
Haruko mencari-cari Pinka dan Pinku yang hilang.
Ia mulai menangis sedih. Seketika, Takeo melupakan dendamnya.
Ia mengerahkan seluruh kekuatannya.
Dia mengangkat tubuhnya dan melompat untuk bergabung dengan dua ikan pink kecil itu.
Haruko melihat di mana Takeo jatuh dan melihat Pinka dan Pinku di lantai, di samping akuarium.
Dengan sukacita, ia mengambil ketiga ikan itu.
Ia gembira mereka masih hidup, karena kebanyakan ikan peliharaannya telah mati.
Takeo, Pinka dan Pinku akhirnya menjadi sahabat akrab seumur hidup mereka. (*)