DPRD Jateng

Hari Jadi ke-80 Jateng, DPRD Ingatkan Perlu Kebijakan Holistik dan Berkelanjutan

Penulis: Laili Shofiyah
Editor: M Zainal Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HUT JATENG: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah. Sarif mengatakan, Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah, harus menjadi salah satu momentum, bahwa provinsi ini terus tumbuh dan semakin maju. (Dok)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Upaya Jawa Tengah untuk menjadi provinsi mapan dan tumbuh masih dihadapkan dengan berbagai tantangan yang cukup berat.

Butuh berbagai kebijakan yang holistik, berkelanjutan, dan didukung oleh data akurat.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah, harus menjadi salah satu momentum, bahwa provinsi ini terus tumbuh dan semakin maju. 

“Angka 80 ini harus menjadikan provinsi ini semakin matang, mapan, dan maju, meski tantangan yang ada tentu tidak ringan,” ungkapnya.

Sarif pun berharap, apa yang telah menjadi visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur yaitu Ngopeni Nglakoni benar-benar dapat dirasakan semua lapisan masyarakat di Jawa Tengah.

HUT JATENG: Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah. Sarif mengatakan, Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah, harus menjadi salah satu momentum, bahwa provinsi ini terus tumbuh dan semakin maju. (Dok)

Sehingga, Jawa Tengah benar-benar mapan dan terus bertumbuh.

“Saaat ini prioritas nasional di daerah adalah kemiskinan ekstrem, stunting, inflasi, hingga pengangguran terbuka."

"Belum lagi terkait dengan pendidikan,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Baca juga: Brown Canyon Jadi TPA Ilegal, Sarif Abdillah Desak Jateng Prioritaskan Pengelolaan Sampah

Data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebanyak 3.396.340 atau 9,58 persen.

Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,33 % .

Selain itu, rata-rata lama sekolah di Jawa Tengah pada tahun 2023 adalah 8,01 tahun.

Ini berarti penduduk Jawa Tengah rata-rata hanya bersekolah sampai kelas 8. 

Berbagai tantangan itu, kata Sarif, harus dijawab dengan berbagai cara, termasuk melalui inovasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.

“Termasuk melalui riset atau kajian dan inovasi."

"Riset dan inovasi ini memerlukan data yang valid sebagai kekayaan informasi dan komunikasi,” kata pria yang akrab disapa Kakung ini.

Baca juga: Sarif Abdillah Dorong Inovasi Pertanian Kelapa di Banyumas, Menuju Sentra Nasional

Halaman
12

Berita Terkini