TRIBUNJATENG.COM, GOWA - Sosok Wayang Hadi Kesumo (48) mendadak jadi perbincangan karena diketahui sebagai pemimpin Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
Yayasan itu adalah yang menaungi aliran Bab Kesucian di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dinyatakan sebagai aliran sesat.
Bab Kesucian dinyatakan sesat oleh MUI Sulsel karena dua faktor.
Menurut MUI Sulsel, faktor pertama, Bab Kesucian mengharamkan makan ikan dan susu.
Baca juga: MUI Temukan Dugaan Aliran Sesat Bab Kesucian, Menteri Agama: Jangan Main Hakim Sendiri!
Baca juga: 3 Jus Buah Lezat, Ampuh Atasi Diabetes dan Cepat Turunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Baca juga: Sosok Ratu Ambyar Yeni Inka yang Kini Kenakan Seragam Bhayangkari
Padahal, dua makanan itu termasuk halal dalam ajaran Islam.
Faktor kedua, karena Bab Kesucian tidak mengajarkan salat lima waktu, yang jelas bertentangan dengan Rukun Islam.
Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah diketahui dipimpin oleh Wayang Hadi Kesumo (48).
Lantas, seperti apakah sosok Wayang Hadi Kesumo?
Dikutip dari MUI Sulsel, Hadi adalah pria yang merantau dari Sumatera ke Sulawesi Selatan.
Meski dari Sumatera, ia ternyata berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Dilansir TribunGowa.com, Hadi merantau ke Gowa sejak 2011.
Sebelum memimpin Yayasan Nur Mutiara Maktifatullah, Hadi pernah tergabung dalam sebuah aliran agama di Sulsel.
Sewaktu masih menjadi anggota aliran agama tersebut, Hadi dikenal ramah dan kerap bersilaturahmi dengan warga sekitar.
Ia kemudian menikah dengan seorang wanita warga Gowa.
Pada 2019, Hadi mendirikan Yayasan Nur Mutiara Maktifatullah di atas lahan milik istrinya di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, KEcamatan Bontomarannu, Gowa.