Malika kemudian bercerita kerap diminta mengemis agar mendapatkan makanan oleh pelaku.
"Kemudian ketika korban lapar meminta makan kepada pelaku, selalu pelaku mengatakan 'kamu minta-minta (mengemis) sama orang' harus tindakan mengemis tersebut oleh pelaku diminta untuk beli makanan,"
"Dan itu dilakukan berulang-ulang," jelas Ahmad lagi.
Saat malam, lanjut Ahmad, Malika mengaku beristirahat di dalam gerobak.
"Gerobak itu dipakai Malika untuk tempat tidur selama masa penculikan 26 hari itu," jelas Ahmad.
Orangtua Malika trauma
Pasangan suami istri warga Jakarta Pusat berinisial Oni dan Tunggal turut mengalami trauma akibat anak perempuan mereka, MA (6) menjadi korban penculikan.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Irjen Asep Hendradiana mengatakan keduanya didapati trauma berdasar hasil pemeriksaan tim psikiatri RS Polri Kramat Jati.
"Orang tuanya jelas mengalami trauma. Ini tentu jadi pelajaran bukan hanya untuk orang tua M, tapi kita semua agar kita waspada (kejahatan)," kata Asep di RS Polri Kramat Jati, Selasa (3/1/2023).
Lantaran trauma, tim psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati turut memberikan pendampingan psikologis kepada kedua orang tua korban yang kini mendampingi perawatan MA.
RS Polri Kramat Jati memastikan seluruh biaya penanganan medis terhadap MA dan kedua orang tuanya selama menjalani perawatan gratis karena kasus menjadi atensi berbagai pihak.
"Pendampingan bukan hanya untuk ananda (M) saja tapi juga orang tuanya. Bukan hanya aspek psikologi, tapi juga advokasi sehingga kita akan tahu kondisi pada saat ananda itu hilang," ujarnya.
Asep menuturkan berdasar hasil pemeriksaan sementara MA mengalami tindak penganiayaan selama diculik Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman alias Yudi Sejak 7 Desember 2022 lalu.
Namun hal ini masih butuh pemeriksaan lebih lanjut lewat Visum et Repertum untuk memastikan luka dialami, dan Visum et Repertum Psikiatrikum guna mengungkap kondisi psikis korban.
"Nanti hasil visum kita sampaikan. Kita sediakan kamar yang layak dan baik karena ini atensi bapak kapolri langsung supaya dilayani diobati termasuk juga didampingi tim yang baik," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Malika Korban Penculikan di Jakpus Harus Ngemis Biar Bisa Makan, Pelaku Juga Minta Dianggap Bapak