TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Polisi menduga kasus pembunuhan Hindriati Wahyuningsih (54) oleh M Ecky Listiantho (34) karena korban minta dinikahi.
Namun, Polisi menegaskan, M Ecky Listiantho tak pernah tinggal bersama korban Angela Hindriati Wahyuningsih di rumah kontrakan kawasan Tambun Bekasi.
Hal itu disampaikan Kanit 4 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy saat menjelaskan hasil pemeriksaan sementara Ecky oleh penyidik.
"Jadi ini baru keterangan dari pelaku, kalau dia dan korban tidak tinggal bersama di kontrakan tersebut," ujar Tommy saat dikonfirmasi, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Jenazah Angela Dimutilasi Pakai Gergaji Listrik pasca-Sepekan Tewas Dicekik Ecky
Baca juga: Sosok Angela Korban Mutilasi, Aktivis Lingkungan, Cara Pelaku Membunuh dan Memutilasi Teungkap
Kepada penyidik, kata Tommy, Ecky mengaku bahwa Angela datang sendiri ke kontrakannya dengan membawa koper dan dua boks kontainer berisi barang dan pakaian.
Tommy menyebut bahwa pada saat itu, keduanya juga terlibat cekcok, sampai akhirnya Ecky mencekik Angela hingga tewas.
"Keterangan pelaku korban datang ke kontrakan pelaku dengan taxi online, dan sudah membawa koper beserta dua boks kontainer plastik berisi pakaian korban," ujar Tommy.
Polisi menduga, cekcok terjadi karena Angela meminta dinikahi oleh Ecky.
Namun, Ecky menolak dan tidak dapat memenuhi permintaan korban.
Angela kemudian mengancam bakal melaporkan hubungan asmara mereka kepada istri Ecky.
"Hari itu juga terjadi cekcok dan korban dicekik oleh pelaku hingga meninggal dunia," ungkap Tommy.
Kendati demikian, Tommy belum dapat menjelaskan apakah Ecky kerap berkomunikasi dan mengetahui keberadaan Angela sebelum bertemu di rumah kontrakannya.
Sebab, Angela dilaporkan hilang kontak oleh keluarganya ke Mapolda Jawa Barat sejak 2019.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya memastikan identitas jasad perempuan yang dimutilasi Ecky adalah Angela.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, hal itu berdasarkan hasil pencocokan DNA yang dilakukan oleh Tim kedokteran RS Bhayangkara dan Laboratorium Forensik Polri.