"Jadi jelang Imlek tahun ini, banyak persediaan simbol-simbol kelinci," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (8/1/2023).
Sementara itu, dikatakannya, terkait animo pelanggan membeli pernak-pernik Imlek terlihat sejak H-3 minggu perayaan.
Sedangkan jika melihat tren, puncak keramaian pembeli akan terjadi pada H-7 hari perayaan.
Menurut Handoko, selain pernak-pernik, saat momen-momen seperti ini pencari produk-produk lain di tokonya turut meningkat.
Misalnya saja produk pecah belah, peralatan dapur, hingga aneka set keramik seperti teko teh set china.
Handoyo lebih lanjut mengaku yakin animo masyarakat untuk membeli pernak-pernik jelang Imlek tahun ini bakal meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Hal itu seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 hingga dihapuskannya PPKM oleh pemerintah.
"(Tren puncaknya) H-seminggu."
"Sampai mau Imlek juga masih ada orang beli karena terkadang belum sempat beli."
"Kami berharap tahun ini pengunjung lebih banyak."
"Karena PPKM sudah dihapus, yang merayakan dan juga sanak famili tidak terlalu takut untuk kumpul."
"Jadi kami selaku pengusaha menyambut gembira keadaan ini lebih baik," imbuhnya. (*)