TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Adanya lampion yang terpasang di Kawasan Balai Kota hingga Pasar Gede menyedot pengunjung untuk melihat dan berfoto.
Lampion yang dipasang dalam rangka memperingati Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China itu menjadi magnet bagi pengunjung.
Namun, banyaknya pengunjung yang menyisakan permasalahan, yakni sampah. Pada pagi harinya, masyarakat mengeluhkan sampah yang berserakan di sekitar lokasi tersebut.
Dengan adanya sampah itu mendorong Komunitas Pemuda Agama Khonghucu Indonesia Solo pada Sabtu (14/1/2023) malam mengajak masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.
Bahkan, mereka menggunakan cara yang unik yakni mengajak masyarakat mengumpulkan sampah untuk ditukar dengan kue keranjang.
Panitia menyediakan kantung plastik khusus yang dibagikan ke pengunjung untuk mengumpulkan sampah.
Bila kantung itu sudah penuh, masyarakat bisa menukarkan dengan satu kue keranjang.
"Pada Imlek sebelumnya sebelum Covid-19 kita juga rajin menggelar kegiatan ini. Karena pandemi sempat terhenti, karena pandemi sudah mereda kita gelar kegiatan ini lagi," ucap Koordinator Pemuda Agama Khonghucu Indonesia Solo, Aristya Angga Susanto di sela kegiatan.
Dia menyampaikan, yang menjadi fokus kegiatan ini salah satunya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat sadar akan kebersihan.
"Yang bisa ditukar semua jenis sampah yang ada di area lampion. Terlebih sampah yang bentuknya plastik, karena plastik itu sangat susah terurai," jelasnya.
Masyarakat tampak antusias dan semangat mencari sampah dan mengumpulkannya di kantung plastik.
Sembari mereka mencari sampah dan menunggu penukaran sampah, panitia menggelar pertunjukkan barongsai.
Sementara itu, salah satu pengunjung yang ikut menukar sampah, Melyana (38), mengaku senang karena ada timbal balik dari sampah yang dia kumpulkan.
"Dapat sampahnya dari sekitar sini. Ada botol-botol," ucap warga Jebres itu.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan hal positif karena selain ada reward juga memberikan edukasi kepada masyarakat yang berwisata.