Oleh: Deni Oma Rakhmawati, S.Pd., Guru IPS SMP N2 Windusari Kab. Magelang
Peta dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP merupakan materi belajar yang sangat penting untuk mengembangkan pengertian serta pemahaman keruangan dan tempat. Dengan peta, siswa dapat membaca dan menggambarkan apa yang ada di permukaan bumi, mengetahui bentang alam suatu wilayah, menemukan letak atau tempat terjadinya sesuatu. Siswa juga bisa mengetahui kepadatan, jumlah dan persebaran penduduk. Materi dan media peta dibutuhkan di setiap jenjang kelas pada pembelajaran IPS di tingkat SMP. Pembelajaran tersebut disampaikan pada siswa kelas IX semester gasal pada Kompetensi Dasar (KD) interaksi antarruang Negara-Negara Asia dan benua lainnya dengan materi spesifik letak dan luas, pembagian region, bentang alam dan dinamika penduduk Benua Asia dan benua lainnya. Untuk itu siswa dituntut bisa membaca dan memahami peta supaya dapat menambah pemahaman mereka dalam pembelajaran IPS Terpadu.
Berdasarkan hasil kajian di SMP Negeri 2 Windusari, pembelajaran IPS materi interaksi antarruang Negara-Negara Asia dan benua lainnya pada siswa kelas IX masih belum ideal. Hal ini bisa dilihat dari beberapa permasalahan yang muncul, antara lain: siswa belum bisa membaca peta, bahkan bisa dikatakan masih buta peta; siswa masih malu bertanya dan mengungkapkan pendapat dan bersifat individu; siswa malas membaca serta rasa ingin tahunya rendah; siswa cenderung pasif sehingga proses pembelajaran masih perpusat pada guru. Permasalahan tersebut berdampak langsung pada hasil belajar siswa. Sebagian besar dari mereka belum mencapai standar KKM pada materi peta. Apabila kondisi tersebut dibiarkan maka tujuan pembelajaran tidak pernah tercapai secara ideal.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi kondisi di atas adalah dengan mengembangkan sumber belajar yaitu media puzzle maps. Media puzzle maps yang dipadukan dengan model pembelajaran team quiz diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih luas dan mendalam mengenai negara-negara di benua Asia dan benua lainnya. Alasan pemilihan mengembangkan media puzzle maps adalah mudah diterapkan, memiliki penampilan menarik, tidak membutuhkan fasilitas listrik atau elektronik sehingga mudah diterapkan di manapun, melatih siswa dalam mengingat, berimajinasi serta menyimpulkan dari gambar pada puzzle. Media pembelajaran puzzle yang diterapkan pada proses pembelajaran membuat siswa merasa tertantang untuk menyusun pongan-potongan gambar sehingga mendorong keaktifan, kelincahan dan kerjasama siswa. Adapun keunggulan media puzzle menurut Munir (2013) di antaranya: sistem pembelajaran lebih inovatif dan interakif, pendidik selalu dituntut kreatif dan inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran, siswa mampu menggabungkan antara teks dan gambar dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran, menambah motivasi siswa selama proses belajar, mendorong siswa untuk memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan, melatih siswa lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, kerja sama antarsiswa akan membuat interaksi dalam kelas semakin hidup dan tidak membosankan.
Berdasarkan paparan di atas bisa ditandaskan bahwa penggunaan media puzzle maps yang dipadukan dengan model pembelajaran team quize akan membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan permasalahan yang berkaitan dengan hasil belajar IPS bisa teratasi. Dengan demikian, tujuan pembelajaran IPS bisa dicapai secara optimal.