Penemuan jenazah di pekarangan rumah di Kampung Babakan Mande ini menggemparkan warga sekitar.
Ketua RW setempat, Dedi Setiadi, menuturkan, warga tidak menaruh curiga dengan keseharian Wowon dan Solihin.
“Sepengetahuan saya, S itu jualan es cincau di Bekasi, kalau W dulunya pernah jualan buah di daerah Cibeber, Cianjur,” ungkapnya, Kamis.
Terkait penemuan jenazah yang diduga korban pembunuhan berantai di Cianjur, Dedi awalnya mendapat informasi tentang pembongkaran makam.
“Sebelumnya belum ada info. Informasinya ada pembongkaran makam saja, tidak tahu makam siapa,” tuturnya.
Penggalian itu dilakukan di area pekarangan rumah Wowon dan Solihin.
Sepengetahuan Dedi, Wowon dan Solihin ditangkap terkait dengan kasus dugaan pembunuhan sekeluarga di Bantargebang, Bekasi.
“Kalau yang ini (korban yang dikubur) tidak tahu siapanya, belum ada info,” jelasnya.
Penjelasan polisi soal penemuan jenazah korban pembunuhan berantai di Cianjur
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, empat korban yang ditemukan di Cianjur dikubur dalam tiga lubang.
Ketika ditemukan oleh polisi, jasad para korban telah menjadi kerangka.
Lubang pertama berisi kerangka anak kecil, diduga berinisial B (2).
Di lubang kedua terdapat dua korban, diduga atas nama Noneng dan Wiwid.
Sedangkan, lubang ketiga berisi kerangka diduga bernama Farida.
Fadil mengungkapkan, para korban ada yang meninggal lebih dari dua tahun dan ada yang baru dua bulan.