Berita Kudus

Kasus DBD Kudus 2022 Melonjak, Ini Imbauan DKK Agar Kasus Tak Kembali Naik

Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Perubahan musim yang terjadi di Kabupaten Kudus menyebabkan adanya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kudus.

Ditahun 2021, sudah tercatat sebanyak 175 kasus dengan meninggal tiga. Untuk di tahun 2022 lalu, kasus DBD meningkat sebesar 554 dan kasus meninggal delapan.

Kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Kaliwungu, karena terdapat 51 kasus DBD dengan dua kasus meninggal.

"Peningkatan kasus DBD karena faktor perubahan musim, Sehingga perkembangbiakan nyamuk lebih cepat. Terutama yang kamar mandinya jarang dikuras. Kemudian di lingkungan sekitar ada tumpukan ban bekas,” ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono, Sabtu (21/1/2023).

Agar tidak terjadi peningkatan di tahun 2023, Darsono mengimbau masyarakat agar menjalankan konsep hidup bersih dan sehat serta melakukan 3M+.

"Plusnya menggunakan serbuk abate. Abate ini gratis tinggal minta ke puskesmas. Manfaatnya dapat membunuh jentik nyamuk selama tiga bulan,” terangnya.

Jika hanya mengandalkan Fogging saja tidak efektif, lantaran hanya membunuh nyamuk dewasa. 

"Ketika efeknya habis kan nyamuk lainnya bisa berada di lokasi yang sudah difogging selain itu, jentik-jentik juga tidak bisa mati kalau hanya fogging," jelasnya. (Rad)

Berita Terkini