TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Oro-oro Kesongo yang terletak di Desa Gabusan Kecamatan Jati, Kabupaten Blora kembali meletus dan ketinggian letusan mencapai 15 meter lebih pada Jumat (3/2/2023) siang.
Sebelum semburan lumpur terdengar beberapa kali letupan dari pusat semburan.
Video amatir nampak memperlihatkan letupan lumpur dari pusat semburan objek geologi oro-oro ombo Kesongo.
Lasno, warga Desa Gabusan mengungkapkan, ada suara sebelum letusan terjadi.
“Ada suara bwrrrrr, bwrrrr, tinggi ya di atas musala itu, sekitar 15 meter an bisa 20 an lah. Saat kejadian tersebut saat sepi,” ucap Lasno.
“Kalau orang sini kebanyakan sudah paham, dan sudah biasalah. Menjaga gas angin beracun,” ungkap Lasno.
Perangkat Desa Gabusan, Suranto mengungkapkan, di Oro-oro Kesongo ini sejak dulu sudah punya tradisi meletus.
“Di kesongo ini sudah sejak dulu kala punya traidisi meletus dan meletusnya itu musiman, tidak terus-terusan tidak seperti objek wisata bledug kuwu di Grobogan,” ungkap Suranto.
“Kalau Kesongo bisasanya di pergantian musim, rata-rata 3 kali meletus. Kalau kemarau panjang itu biayanya di pergantian musim, letusannya memang besar,” imbuh Suranto.
Beruntung saat kejadian tidak ada aktivitas warga sekitar. Pihaknya meminta warga untuk tidak mendekati pusat semburan dikhawatirkan terjadi semburan susulan.
“Kalau kami dari pemerintah desa untuk berhati-hatri terutama ada tanda-tanda mungkin bersuara mendesis seperti itu, lebih berhati-hati minimal jangan mendekati terutama di pusat semburan. Semburan sendiri juga berpindah-pindah. Sebab semua lahan di Kesongo itu potensi bisa meletus,” beber Suranto.
Sementara itu, Philips, pengunjung dari Perancis yang kebetulan liburan ini ternyata sudah mengenal Kesongo Blora ini.
“Kita datang di sini liburan di Indonesia, tapi sudah lama datang ke Indonesia. Sudah kenal tempat kesongo. ini bersama anak laki-laki dan perempuan saya untuk pariwisata di sini. Bagus sekali,” ungkap Philips.
Menurutnya, orang indonesai menyenangkan dan dia suka hidup di Indonesia.
“Kita suka juga orang Indonesia, kita juga suka hidup di Indonesia. Juga kita sehat- sehat hidup di sini. Di sini (kesongo, red) sedikit spesial kalau datang di tempat ini seperti di atas bulan,” pungkas Philips. (kim)
Baca juga: E-voting Sementara Hingga Musra XVII, Ganjar Pranowo Masih Jadi Pilihan Calon Presiden Favorit
Baca juga: Sejarah Kelam Tradisi Gotong Toa Pe Kong Tegal, Pernah Dilarang 8 Tahun saat Wali Kota Zakir
Baca juga: Video Gemerlap Lampu JPO Unnes Semarang Saat Malam Jadi Destinasi Foto
Baca juga: Truk Tabrak Bus Rombongan Ziarah Tengah Malam, Sopir Luka Berat Akibat Kecelakaan