TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Selama setahun, terjadi peningkatan pelanggaran lalu lintas di Jawa Tengah sebesar 72 persen.
Peningkatan tersebut tidak lepas dari meningkatnya aktivitas masyarakat di jalanan selepas pandemi Covid-19.
Untuk menekan angka pelanggaran tersebut, Polda Jateng menggelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023.
Operasi dilakukan setidaknya selama dua minggu dimulai dari tanggal 7 Februari hingga 20 Februari.
"Iya operasi mulai dilakukan hari ini hingga 14 hari kedepan,” beber Dirlantas Polda Jateng Kombes Agus Suryo Nugroho usai Apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023 di kantor Polda Jateng, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Sah! Daftar Harga BBM Turun Rp 2.150 se-Indonesia, Ini Harga di Jateng dan Jabar per 7 Februari 2023
Baca juga: Jasad Bayi yang Ditemukan Warga Semarang di Makam Diduga Dilbuang Begitu Saja, Masih Ada Tali Pusar
Menurut Kombes Agus, ada 3.031 petugas gabungan meliputi polisi, TNI, Dishub dan dinas terkait lainnya untuk melakukan operasi keselamatan ini.
Operasi ini bertujuan untuk mewujudkan lalu lintas yang aman tertib dan lancar.
Adapun untuk mekanisme kegiatan ada preemtif, preventif hingga penegakan hukum bagi pelanggar.
"Preemtif 40 persen, Preventif 40 pesen dan penegakan hukum 20 persen menggunakan ETLE,” ucapnya.
Polda Jateng dalam Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023 akan menerapkan sistem Tilang Elektronik atau ETLE Mobile drone.
Model pengawasan lalu lintas ini disebut yang pertama diterapkan di Indonesia.
"ETLE mobile drone sudah mampu melakukan capture, tapi sementaranya hanya ada di Ditlantas Polda Jateng," tuturnya.
Namun peralatan ETLE lainnya di setiap Polres di jajaran Polda Jateng sudah ada.
Meski didukung peralatan canggih dalam penilangan, polisi tetap melakukan teguran kepada masyarakat.
"Presentase penilangan 70 persen ETLE, 30 persen penilangan langsung," bebernya.