TRIBUNJATENG.COM - 3 WNI jadi korban terluka gempa yang melanda Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023).
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dunia.
"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).
Tiga orang WNI terluka tersebut, terdiri dari satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay.
Ketiga pun telah dirujuk ke rumah sakit.
Tak hanya korban luka, sejumlah WNI di tempat terjadinya gempa, yakni Kahramanmaras, Gaziantep, harus meninggalkan apartemen.
Sebab, tempat tinggal mereka mengalami kerusakan parah.
Adapun berdasarkan data Kemenlu, terdapat sekitar 6.500 WNI yang tinggal di seluruh wilayah Turkiye.
Baca juga: Tingkah Aneh Hewan di Turki Sebelum Gempa Tewaskan Ribuan Orang, Burung dan Anjing Beri Pertanda
Baca juga: Tampang Yunita Sari Anggraini Istri Kelainan Seksual ke 17 Bocil, NT Dibawa ke RSJ
Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.
Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sedangkan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.
Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 4.372 Orang, 15.000 Lebih Luka-Luka
Gempa pertama berkekuatan 7,8 SR melanda Turki dan Suriah saat orang masih tertidur pada Senin (6/2/2023).
Dikutip dari Guardian, Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan data awal menunjukkan gempa besar kedua berkekuatan 7,7 SR.
Pusat gempa berada 67 kilometer (42 mil) timur laut Kahramanmaraş, Turki, pada kedalaman 2 kilometer.
CNN melaporkan,setidaknya 4.372 kematian telah dikonfirmasi sejak gempa mengguncang Turki dan Suriah.