TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang sangat mendukung adanya edukasi kepada masyarakat guna meminimalisir penyakit pada anak.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, beberapa waktu lalu persoalan gagal ginjal pada anak sempat disoroti. Kini, penyakit diabetes melitus pada anak juga tengah ramai diperbincangkan. Di sisi lain, pemerintah juga tengah menggencarkan penurunan stunting.
Maka, perlu ada edukasi yang tepat kepada masyarakat agar mereka paham hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari penyakit-penyakit tersebut.
"Di saat kita menggencarkan penanganan stunting harus makan bergizi. Kalau anak diabetes melitus harus diet. Apapun edukasi, promotif, preventif kepada anak dan orang tua harus jadi perhatian," papar Anang, Kamis (9/2/2023).
Dia menyebut, sosialisasi bisa dilakukan melalui pamflet atau memanfaatkan media sosial. Edukasi juga bisa dilakukan di sekolah. Anang membeberkan, akan ada rencana aksi gizi di sekolah. Aksi gizi ini untuk mendukung agar anak tidak mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
"Di sekolah besok pagi ada rencana aksi gizi. Ini memprogramkan aksi gizi yang kaya energi biar tidak kena KEK. Di satu sisi ada anak kena diabetes melitus. Pemberian edukasi harus tepat," ujarnya.
Menurut Anang, diabetes normalnya muncul saat usia dewasa. Namun, saat ini banyak anak-anak yang terkena penyakit itu. Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor antara kain degeneratif, faktor makanan, atau polusi lingkungan.
Dia menekankan, pola makan yang tidak benar tentu berefek pada pankreas. Ada dua tipe diabetes yakni tipe 1 dan 2. Adapun tipe 2 bisa disebabkan karena pola makan dan degeneratif yang menyebabkan fungsi organ tubuh menurun.
"Kalau ini ditemui pada anak-anak yang mungkin karena keturunan genetik. Untuk anak-anak, saya melihat lebih ke makanan yang tidak sehat," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap tempat-tempat penitipan anak atau daycare bisa lebih berhati-hati dalam pengasuhan.
Adapun diabetes melitus tipe 1, lanjut Anang, disebabkan karena pankreas tidak berfungsi. Dulu, kasus diabetes tipe 1 cenderung kecil. Namun saat ini, anak-anak mulai mengidap penyakit tersebut. Hal ini dimungkinkan adanya pola makan yang tidak seimbang.
"Misalnya, makan eskrim mengandung pewarna, pemanis. Gulanya tinggi. Sekarang mudah sekali mendapatkan yang instan. Ini berefek pada gagal pankreas," jelasnya. (eyf)
Baca juga: Sinopsis Drakor Our Blooming Youth Mulai 6 Februari, Park Hyung Sik Simpan Rahasia Kutukan Misterius
Baca juga: 4 Warga Dilaporkan Tewas Dalam Gempa Bumi 5,4 Magnitudo di Papua Hari Ini
Baca juga: Dosen FTIK USM Adakan Pelatihan Pengelolaan Aplikasi PAMSIMAS
Baca juga: Penerimaan Bea Cukai Tanjung Emas Tumbuh 7 persen: Modal Kuat Dalam Tantangan Global 2023