Penerimaan Bea Cukai Tanjung Emas Tumbuh 7 persen: Modal Kuat Dalam Tantangan Global 2023

TRIBUNJATENG.COM - Awal tahun 2023 menjadi semangat baru bagi Bea Cukai Tanjung Emas dalam menjalankan fungsi sebagai revenue collector.

Terbukti atas capaian positif awal tahun berdasarkan update data pada CEISA Billing dan CEISA 4.0 per tanggal 1 Februari 2023, sampai dengan 31 Januari 2023 Bea Cukai Tanjung Emas berhasil mengumpulkan penerimaan negara sebesar 1 triliun rupiah dan mencapai 7,38persen dari target penerimaan tahunan serta tumbuh 7,06persen dibandingkan realisasi capaian penerimaan pada Januari 2022, Selasa (07/02/2023).

Penerimaan kepabeanan di Bea Cukai Tanjung Emas per 31 Januari 2023 senilai Rp 129,23 miliar terdiri dari Bea Masuk sebesar Rp 125,34 miliar dan Bea keluar sebesar Rp 3,89 miliar.

Penerimaan ini berhasil menyumbang 7,38persen dari target total penerimaan dalam APBN tahun 2023 sebesar Rp 1,75 triliun.

“Berdasarkan data CEISA bisa kita lihat per 31 Januari 2023 penerimaan atas Bea Masuk dan Bea Keluar Bea Cukai Tanjung Emas mengalami kenaikan dari realisasi bulan Januari tahun 2022 sebesar 1,92persen.

Hal ini semoga mengindikasikan trend positif akan kinerja impor dan ekspor di Jawa Tengah ke depan khususnya industri pengolahan karena 89,80persen penggunaan barang dari total impor tahun 2022 berupa golongan bahan baku atau penolong," terang Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin.

Bea Cukai Tanjung Emas juga mengupayakan extra effort dengan mengumpulkan penerimaan negara berupa Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) dengan total Rp 879,91 miliar, yang terdiri dari PPN Impor sebesar Rp 675,31, PPn BM sebesar Rp 58,53 juta, dan PPh Pasal 22 sebesar Rp 204,54 miliar.

Realisasi total Pajak Dalam Rangka Impor bulan Januari 2023 juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,86persen (yoy).

“Kami ucapkan terimakasih kepada para pengguna jasa dan stakeholder yang telah berkontribusi besar dalam perekonomian nasional, dan kita berjuang bersama agar kinerja positif ini akan terus berlanjut melalui berbagai inovasi dan extra effort yang terus ditingkatkan untuk dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi yang tentunya akan berimbas pula kepada penerimaan negara," pungkas Anton.(*)