Berita Semarang

Kasus Diabetes Anak di Kota Semarang Naik 102 Kasus Pada 2022, Begini Langkah Pencegahannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam, saat ditemui awak media.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus diabetes melitus pada anak di Kota Semarang mengalami peningkatan.

Hal ini menjadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang untuk melakukan berbagai upaya guna meminimalir kasus. 

Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, diabetes melitus tipe 1 terjadi adanya kerusakan pankreas.

Baca juga: Kasus Diabetes Anak Meningkat 70 Kali Lipat, Menkes Minta Jangan Banyak Makan yang Manis-manis

Sehingga, pankreas tidak bisa memproduksi insulin.

Maka, diperlukan suntik insulin saat hendak makan. 

Kasus diabetes di Kota Semarang yang bergantung suntikan insulin pada 2021 sebanyak 27 anak, di antaranya satu perempuan berusia 0 - 12 tahun.

Kemudian usia 13 - 18 tahun, terdapat 18 anak laki-laki dan delapan anak perempuan. 

Kemudian, kasus diabetes melitus yang tidak bergantung insulin pada 2021 sebanyak 242 anak.

Rinciannya, usia 0 - 12 tahun ada dua anak perempuan.

Usia 13 - 18 tahun, ada 111 anak laki-laki dan 129 anak perempuan. 

"Ini juga bisa saja diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2 yang muncul di awal-awal karena pola makan yang tidak betul, mageran, aktivitas tidak ada," ujar Hakam, Kamis (9/2/2023). 

Kasus diabetes melitus anak meningkat pada 2022.

Hakam menyebut, yang semula bergantung suntikan insulin hanya 27 anak kini menjadi 33 anak.

Usia 0 - 12 tahun ada satu laki-laki dan delapan perempuan.

Sedangkan usia 13 - 18 tahun ada sembilan laki-laki dan 15 perempuan. 

Halaman
12

Berita Terkini