Sejauh ini, Whisnu melanjutkan, PT BKP sebagai produsen dominan minyak goreng subsidi mengaku tak kunjung mendistribusikan 500 ton Minyakita tersebut karena belum menerima DMO.
"Ini salah satu produsen minyak goreng kita yang cukup banyak 70 persen. (Alasan 500 ton Minyakita belum didistribusikan) masih kami dalami," ucap Whisnu.
Sementara itu, Satgas Pangan Polda Jateng juga menemukan seorang pedagang melakukan penanahan distribusi Minyakita di pasar Weleri, Kabupaten Kendal.
Polisi menemukan timbunan Minyakita sebanyak 19.548 liter atau 17,5 ton yang belum tersalurkan kepada masyarakat.
Minyak tersebut dimiliki oleh Toko Tegar Jaya (TJ) Weleri. "Kami sebut bukan menimbun tapi menahan karena Minyakita juga dijual dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp15.400 per liter," ucap Kepala Satgas Pangan sekaligus Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Dwi Soebagio,di pasar Weleri, Kendal, Kamis (9/2).(Larissa Huda/kps/iwn)
Baca juga: Kronologi Seorang Pria Asal Ambarawa Tewas Dibunuh Adik Kandung Yang Masih Berusia di Bawah Umur
Baca juga: Sedang Berlangsung Babak II Skor 0-0 Bali United Vs Persib Bandung Liga 1, Tonton Streaming di Sini
Baca juga: Sah! Berikut Pembagian Dapil dan Jumlah Kursi DPR RI di Jawa Tengah Sesuai PKPU 6 Tahun 2023
Baca juga: Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan Temuan Jasad Dengan Tubuh Menghitam di Bojonegoro