Semuanya perlu mengedukasi publik tentang etika digital, budaya digital.
Salah satu caranya adalah rutin membuat konten, membuat video yang melibatkan tokoh pemuda, tokoh agama ataupun influencer lainnya yang netral, tidak memihak ke salah satu kontestan Pemilu.
Konten video ini bisa berisi ajakan menolak politik uang, menjelaskan jenis pelanggaran Pemilu lainnya, dan ke mana harus melapor jika mendapati pelanggaran tersebut.
Konten inilah yang diunggah ke jejaring media sosial.
"Sekali lagi saya ingatkan, bahwa yang namanya persatuan dan kesatuan harus kita jaga. Walaupun ada perbedaan pilihan, ada perbedaan pendapat, jangan mengorbankan yang namanya persatuan dan kesatuan. Beda pilihan aja gawe rusak paseduluran," tutup Abasari. (dta)
Baca juga: Bentuknya Bulat dan Kecil, Ini Dia Durian Milky Batang yang Kesohor, Daging Tebal, Rasa Manis Legit
Baca juga: Daus Mini Sampai Nangis, Ini Jawabanya Soal kabar Ia Selingkuh dan Disebut Tak Hormati Mertua
Baca juga: Pasha Ogah Besanan dengan Enda Ungu, Larang Kiesha Pacaran dengan Zara
Baca juga: Pasha Ogah Besanan dengan Enda Ungu, Larang Kiesha Pacaran dengan Zara
Baca juga: Viral, Singa di Solo Safari Lepas? Kapolresta Solo Cek Langsung ke Lokasi