TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Lapas Batang mulai memberikan layanan psikoterapi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Tidak ada syarat khusus untuk mengikuti psikoterapi tersebut.
Layanan juga diperuntukkan bagi seluruh WBP yang berminat, khususnya yang baru agar lebih dapat beradaptasi dengan kehidupan di Lapas.
Kepala Lapas IIB Batang, Rindra Wardhana didampingi Seksi Perawatan Psikoterapi Lapas Batang, Dody Sam Yusuf menjelaskan, terapi ini sudah dimulai sejak Desember 2022.
Diakuinya, layanan terapi ini belum banyak dilakukan di Jawa Tengah.
Ini mengingat pihaknya juga belajar dari Lapas Cirebon.
Baca juga: Kepala Kesbangpol Amati Tingkat Kerawanan Pemilu 2024 di Batang Bisa Tinggi, Ini Alasannya
Peserta terapi ini, awalnya diperuntukkan untuk WBP santri pesantren At-taubah Lapas Batang.
Dimana diikuti oleh sekira 77 warga binaan.
Tak sekadar jadi peserta, beberapa di antara mereka juga dipilih menjadi rekan bagi terapis untuk membantu mengkoordinir peserta lainnya.
"Jadi pertama kali kami adakan itu untuk warga binaan santri At-taubah."
"Kami mencari tim terlebih dahulu, untuk mendukung kelangsungan program psikoterapi."
"Pada saat itu 77 orang kami cari yang sekiranya paling matang untuk nantinya bisa bantu tim."
"Untuk Minggu ini kami sudah mulai orientasi ke tahanan baru, sekira 12 orang," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Satu Tahun Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Batang Beberkan Persiapan Pengawasan
Lebih lanjut dikatakannya, dalam memberikan layanan psikoterapi, pertama-tama warga binaan mendapatkan edukasi terkait rencana program ke depan.
Kemudian diajarkan konsep mindfulness, dimana dalam praktiknya mereka diajak untuk bermeditasi.