Sekdes M mengaku sudah mempunyai bukti sebagai bahan untuk melengkapi berkas laporan ke Polres Purworejo.
"Barang bukti mungkin beberapa sudah di tangan pengacara saya, rencana hari ini, tapi Pak Lurah memanggil saya untuk klarifikasi," kata M saat musyawarah klarifikasi di hadapan warga desa.
Dalam forum klarifikasi itu, terungkap bahwa Sekdes awalnya mempunyai teman pria.
Dari situlah teman pria Sekdes tersebut meminjam surat berharga untuk berutang di salah satu instansi perbankan untuk membeli sepeda motor.
"Dalam perjalanan, nama saya digunakan untuk beberapa pinjaman. Maaf, SK saya 'sekolahkan' sebesar Rp 75 juta. Uang sama sekali tidak saya pakai, pria itu menggunakan semuanya termasuk untuk membeli Vespa," kata Sekdes dalam klarifikasi di balai desa.
Berjalannya waktu, pria itu berhutang hingga puluhan juta kepada Sekdes tersebut.
Saat ditagih, pria itu selalu mengelak dan membuat Sekdes bingung karena setiap bulan harus membayar utang di sejumlah instansi perbankan.
Berawal dari situlah, Sekdes bertemu teman lamanya yang mengaku 'orang pintar' dan bisa memperlancar urusan utang piutang Sekdes secara ilmu kejawen.
Kemudian Sekdes mengikuti segala proses ritual yang disarankan oleh teman lamanya tersebut.
"Karena saya tidak tau Kejawen, saya mengikuti semua proses. Laki-laki ini yang mengatakan dia bisa (menyelesaikan persoalan utang piutang)," kata Sekdes.
Saat itulah, teman lama Sekdes tersebut menyuruh Sekdes untuk melakukan video call sebagai salah satu ritual untuk memperlancar urusan utang piutang tersebut.
Saat video call, Sekdes menyebut, ia dalam kondisi tanpa busana dan di-screenshoot oleh teman lamanya itu.
"Ini foto ketika video call ketika di rumah sakit," kata Sekdes di hadapan warga untuk memberikan klarifikasi.
Kepala Desa setempat berinisial MN mengatakan, pihaknya tidak mau kasus ini berlarut-larut.
Untuk itu pihak desa menggelar musyawarah klarifikasi dan menentukan langkah ke depan yang terbaik untuk masyarakat.
"Kami berharap Bu Sekdes bisa merubah sikap untuk memperbaiki perilaku, kita terus terang tidak menginginkan Sekdes untuk diberhentikan. Namun, dengan adanya hal itu kita musyawarah dulu dengan masyarakat," kata MN. (Kompas.com)