Menurut Supardi, awal aksinya memberi bantuan bahan bangunan untuk pemakaman warga itu dilakukan saat dia merintis membuka usaha toko material bersama istrinya pada tahun 2015.
Dulu ada warga yang minta dibantu material bangunan untuk mengecor makam milik keluarganya, kemudian dibantu secara gratis.
"Kemudian kabar itu menyebar sehingga banyak warga yang turut meminta bantuan," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Tribun, Kamis (23/2/2023).
Meski dilakukan secara ikhlas, Supardi mengungkapkan bahwa masa yang paling berat dirasakannya adalah pada merebaknya pandemi Covid-19 di tahun 2020 hingga 2022.
Pada masa covid, jumlah warga yang meninggal hingga 8-10 orang per hari.
Baca juga: Warga Muhammadiyah Laksanakan Salat Idul Adha di Stadion Hoegeng Pekalongan
Ia sempat kesulitan tapi tetap berupaya membantu warga.
Terlebih ada material bangunan yang sulit dicari waktu itu, yaitu batu bata.
"Kebetulan toko saya tidak ada batu bata ketika itu tapi tetap diusahakan," tandas ayah dari 4 orang anak itu. (Iwn)