Dengan kapasitas baterei tersebut, elektric medium bus itu bisa menempuh jarak sekira 160 kilometer sekali isi daya.
Dengan tagline dari MAB yaitu medium bus is the best choice to answer the needs of agile and efficient urban transportation, bus elektrik tersebut benar-benar bisa diandalkan untuk menempuh jalur perkotaan dan perbukitan.
Tribunjateng.com pun sempat mewawancarai M Kholid, satu di antara pengemudi bus elektrik dari Dishub Kota Semarang beberapa waktu lalu.
Kholid menjelaskan, bus elektrik tersebut memiliki akselerasi dan torsi yang mumpuni di berbagai medan.
Berbeda dengan mesin bertenaga solar, bus elektrik memiliki mesin yang lebih responsif.
"Akselerasinya jauh berbeda, bus elektrik tak perlu waktu lama untuk melewati tanjakan," tuturnya.
Perawatan elektric medium bus bertipe MD8-E TS besutan MAB yang acapkali ia kendarai tersebut juga sangat mudah.
Baca juga: Ikut LapakGanjar, Bikin Order Florist Asal Semarang Melimpah
Kholid menjelaskan tidak seribet bus konvensional, karena sektor mesin tinggal di semprot menggunakan kompresor sebelum dioperasikan.
"Untuk waktu pengisian daya juga singkat, hanya butuh waktu 1 jam lebih."
"Tapi yang perlu diperhatikan, baterai tidak boleh di bawah 30 persen," katanya.
Ditambahkannya, kecepatan bus elektrik tersebut dibatasi di angka 80 kilometer per jam.
Jika melebihi kecepatan tersebut akan ada peringatan dari sensor yang terpasang di mesin.
"Meski bisa lebih kencang, tapi kecepatan tersebut sudah cukup untuk perkotaan," imbuhnya.
Ia menjelaskan, bus elektrik tersebut memiliki sistem percepatan otomatis melalui sejumlah tombol.
Dimana sistem percepatan diatur dalam beberapa mode yaitu R untuk mundur, N untuk netral.