"Kalau saya korban di kota Semarang, saya (ketipu) habis Rp384 juta, itu modal saja," ucap Wini.
Ia mengaku, mempercayai YO lantaran selama berbisnis dengannya memilik track record bagus.
Hubungan mereka sudah terjalin sejak Juli 2022 sampai Februari 2023.
Begitupun profit uang yang selama ini diinvestasikan selalu dibayar tepat waktu.
Maka, ia pun tak curiga ketika diiming-imingi untuk menanam uang lebih besar dari investasi maupun arisan.
"Saya korban dengan kerugian terbesar, saya investasi habis Rp280 juta, arisan fiktif Rp100 juta, sisanya utang piutang," terangnya.
Kecurigaannya mulai muncul sewaktu YO ingin menghentikan arisan onlinenya.
Alasan YO ingin berhenti yakni merasa lelah.
Mulai dari saat itu, ia sudah mulai curiga karena grup arisan ditutup secara mendadak dan sepihak.
"Saya pun ingin menarik uang tersebut apalagi ini mau lebaran tapi ternyata dia hilang terhitung sejak 2 Maret, WhatsApp saya diblok semua sosmed dia hilang," paparnya.
Para korban menyakini bahwa jalan mediasi tak akan mengembalikan uang senilai tersebut.
Mereka akhirnya hanya ingin terduga dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Kami ingin kasus cepat naik, cepat ditangani, takut terduga tambah lari jauh," tuturnya.
Korban lain asal Cirebon, Jawa Barat, Nani Fitriyani mengaku, rugi Rp66 juta akibat terperdaya oleh terduga YO.
Modus YO yakni mengiming-imingi keuntungan lebih besar dengan trik menawarkan investasi dan slot member arisan.