Bahkan, 15 kilogram ketanpun ludes terjual.
Intip pada umumnya memiliki tekstur keras.
Untuk intip ini, ketan teksturnya lembek.
Setiap pembeli yang datang, dengan cekatan Elvina membuatkan pesanan.
Elvina hanya butuh waktu 3 menit untuk menjadikan satu hidangan bernama intip ketan.
Tidak ada minyak dalam proses pembuatannya.
Ketan yang dicampur parutan kelapa langsung dituang di atas wajan dengan perapian kecil dari kompor gas.
Bagi pembeli yang ingin menikmati intip dengan sensasi gosong, dia pun melayaninya.
Baca juga: Detik-detik Bea Cukai Kudus Membuntuti Pengedar Rokok Ilegal, Ini Hasilnya
Atau, bagi anak-anak yang suka manis, biasanya ditambahkan gula.
Untuk satu intip ketan dijual dengan harga yang sangat terjangkau yakni Rp 3.000.
Namun kebanyakan setiap pelanggan yang datang, membuat pesanan belasan hingga ratusan ribu.
"Cocoknya dimakan saat masih panas."
"Untuk jadi cemilan dan teman minum kopi hingga teh," katanya.
Saat mendakati Ramadan, pengunjung Dhandhangan juga bertambah.
Hal itu selaras dengan penjualannya yang terus meningkat per hari.