Berita Magelang

Daftar 44 Desa Terdampak Proyek Jalan Tol Yogya-Bawen di Kabupaten Magelang

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jalan tol - Jalan tol menuju arah Ungaran dan menuju arah Kendal

6. Kecamatan Mungkid

Desa Progowati

Desa Mendut

Desa Rambeanak

Desa Paremono

Desa Bumirejo

Desa Ambartawang

Desa Blondo

Desa Senden

7. Kecamatan Tegalrejo

Desa Tampingan

Desa Banyuurip

Desa Purwosari

Desa Glagahombo

Desa Purwodadi

8. Kecamatan Ngluwar

Desa Bligo

Desa Pakunden

Desa Karang Talun

Desa Ngluwar

Desa Jamuskauman

Desa Plosogede

Desa Blongkeng

Pemprov Jateng Gelar Konsultasi Publik

Rencana pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen diharapkan memudahkan akses perekonomian masyarakat. Terutama di daerah yang dilintasi tol, seperti Kabupaten Semarang.
  
Analis Kebijakan Ahli Madya Setda Provinsi Jateng Bambang Herwanto mengatakan, dengan adanya jalan tol akan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah. Di antaranya di Desa Kebondalem, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.
  
“Dengan adanya jalan tol akan mempermudah akses perekonomian karena masyarakat pasti akan mudah untuk menjangkau. Tidak kesulitan karena ada jalan tol yang melewati sini dan ada exit tol,” kata Bambang, seusai Konsultasi Publik Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, di Balai Desa Kebondalem, Kabupaten Semarang, Kamis (17/2/2022).
 
Ditambahkan, Desa Kebondalem memiliki sentra buah alpukat yang merupakan hasil pertanian warga. Dengan adanya tol, tidak menutup kemungkinan makin memudahkan pengunjung datang ke desa.
 
“Dengan adanya pengunjung atau masyarakat yang ke sini (Kebondalem), ekonomi warganya akan lebih baik,” ucapnya.
 
 Kepala Desa Kebondalem Nur Kolik menyambut baik rencana pembanguna  jalan tol Bawen-Yogyakarta, karena akan menguntungkan desanya.
 
“Di sini ada produk unggulan. Karena produk kami, pengunjung bisa masuk ke desa kami. Di sini ada juga jalur wisata, sehingga warga kami yang punya produk lokal bisa ikut memasarkan, ataupun dari tamu-tamu bisa berkunjung ke desa kami,” katanya.
 
Kolik menuturkan, di desanya terdapat potensi lokal seperti buah alpukat, durian, kopi, dan hasil pertanian lainnya. Desanya juga punya objek wisata edukasi alpukat yang sedang dibangun. Dia berharap, jika pembangunan jalan tol selesai, bangunan wisata edukasi buah alpukat juga sudah rampung dan bisa dioperasikan.
 
Diakui, selama ini potensi desa berupa buah alpukat khususnya biasa dikirim ke luar wilayah hingga luar pulau. Sehingga tol akan memudahkan transportasi ke luar daerah.
 
 Warga Desa Kuwarasan, Kecamatan Jambu terdampak, Timang Setyorini, setuju dengan adanya jalan tol Bawen-Yogyakarta. Sebab menurutnya, pembangunan itu akan membuat perekonomian warga meningkat.
 
“Peningkatan ekonomi jelas akan meningkat karena warga mudah membawa produk ke mana-mana,” katanya, saat Konsultasi Publik Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di desanya. 

Profil Tol Yogyakarta-Bawen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Proyek jalan tol ini ditargetkan rampung konstruksinya pada akhir tahun 2023 dan dapat tersambung seluruhnya pada akhir tahun 2024.

Dilansir dari unggahan Twitter resmi Kementerian PUPR @KemenPU, berikut rincian jalur Tol Yogyakarta-Bawen:

Seksi 1 Sleman-Banyurejo 8,25 kilometer,

Seksi 2 Banyurejo-Borobudur 15,26 kilometer,

Seksi 3 Borobudur-Magelang 8,08 kilometer,

Seksi 4 Magelang-Temanggung 16,26 kilometer,

Seksi 5 Temanggung-Ambarawa 22,56 kilometer,

Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo 5,21 kilometer.

Sementara itu, pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen telah dimulai di seksi 1. Hingga pekan pertama September 2022, progres pembebasan lahan seksi 1 mencapai 81 persen dan konstruksi 2,3 persen.

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) A.J. Dwi Winarsa mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi pihak terkait untuk mengejar pembebasan lahan yang berada di sekitar Jawa Tengah.

"Saat ini kami juga sudah mengantongi penetapan lokasi (penlok) yang di Jawa Tengah. Mengupayakan proses pembebasan lahan berjalan sesuai dengan target," ujarnya dalam rilis pers, Senin (12/09/2022).

Dwi menjelaskan, progres pembebasan lahan tersebut juga telah mengakomodir penambahan luas Right of Way (ROW) sebanyak 38 persen atau sekitar 18,8 hektar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Di mana merupakan dampak dari kebijakan Saluran (Selokan) Mataram yang masuk sebagai zonasi cagar budaya.

Ditambah lagi, Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY juga merekomendasikan agar lokasi bangunan pondasi atau kolom tidak berada di zona inti.

"Mengenai penambahan lingkup terkait zonasi Cagar Budaya Saluran Mataram, saat ini PT JJB terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perubahan penlok ini, termasuk melakukan kegiatan sosialisasi rencana penambahan lahan di desa-desa," jelas Dwi.

Adapun proses konstruksi selanjutnya akan dilanjutkan di tiga seksi lain secara bersamaan. Yaitu Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 SS Borobudur-SS Magelang, dan Seksi 4 Magelang-Temanggung.

"Seksi 2 sampai dengan Seksi 4 nantinya akan terhubung dengan Seksi yang telah beroperasi terlebih dahulu," katanya.

Sedangkan untuk Seksi 5 Temanggung-Ambarawa akan menjadi ruas terakhir yang menjalani konstruksi untuk melengkapi pengoperasian Tol Yogyakarta-Bawen secara penuh.

Hal ini menyesuaikan rencana alokasi dana pembebasan lahan dari pemerintah serta menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan.

"Sehingga harus dilakukan pembangunan tunnel atau terowongan sepanjang 500 meter di Seksi 5," pungkas Dwi. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Tol Yogyakarta-Bawen Trabas 44 Desa di Magelang, Direncanakan Ada Tambahan Lahan yang Terdampak

Berita Terkini