"Dia hanya hanya ingat pada tanggal 23 Maret kemarin. Terkahir dia memberikan informasi ke anaknya pada tanggal 24 Maret 2023. Itu yang terakhir," jelasnya.
Dikatakannya, Slamet mengubur korbannya di tanah lokasi tersebut. Hal itu dilakukan Slamet seorang diri.
"Korban diajak ke lokasi menggunakan kendaraan korban, ada juga yang menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang. Kemudian dikasih minum yang isinya obat potasium, dan obat penenang," imbuhnya.
Kapolres menyebut lubang itu digali sendiri oleh Slamet. Dirinya mulai menggali lubang ketika korbannya tewas.
"Jadi waktu datang belum ada lubang. Ketika sudah mati baru menggali lubang," jelasnya.
Saat dihadirkan di tempat kejadian perkara (TKP) mbah Slamet mengaku tega melakukan perbuatan keji itu karena terlilit utang.
"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur dia, Selasa (4/4).
Menurutnya, ritual itu dimulai dari pukul 19.30. Korbannya diajak ke lokasi itu dari rumahnya pukul 16.00.
"Kalau kemalaman takut. Jadi berangkatnya agak siangan. Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya.
Dikatakannya, korban diajak ke lokasi ritual menggunakan kendaraan miliknya. Hal ini untuk menghilangkan jejak.
"Jadi ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan tidak berani akan ketahuan," kata dia.
Dia tidak menepis korbannya diberi minum yang telah dicampuri obat potasium dan obat penenang. Korban tidak bisa berbuat apapun setelah meminum minuman tersebut.
"Korban hanya muntah sedikit lalu tidak terasa apa-apa," imbuhnya.
Menurutnya, obat dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.
Bahkan korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.