TRIBUNJATENG.COM - Dukun palsu pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet alias Tohari masih menjadi sorotan.
Kejahatannya di luar batas kemanusian dimana ia dengan entengnya membunuh para korban.
Mereka adalah yang sudah menyerahkan uang kepadanya untuk digandakan.
Total menurut polisi ada 12 korban yang dikubur Slamet di kebun miliknya, dekat Hutan Wanayasa.
Baca juga: Mulut Manis Slamet Dukun Banjarnegara saat Pancing Korban, Uang Dirampok hingga Ritual Salah
Baca juga: Mantan Kepala BIN Hendropriyono Penasaran Pengobatan Ida Dayak, Minta Obati Dengkulnya, Berhasil?
Diduga masih banyak lagi yang jadi korban Slamet.
Sebuah unggahan di media sosial Facebook diduga berkaitan dengan kasus pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara menjadi viral.
Dalam unggahannya akun bernama Sastro Jendro menulis di grup Pesugihan Nekat pada 13 Maret 2022.
Akun Sastro Jendro bertanya pada anggota dalam grup tersebut tentang siapa saja yang pernah mendatangi Mbah Slamet di Banjarnegara.
"Yang pernah datang ke Mbah Slamet Banjarnegara tunjuk jari," tulis Sastro Jendro.
Selang 2 minggu kemudian, Sastro Jendro kembali menyinggung soal Mbah Slamet di grup yang sama pada 30 Maret 2022.
Ia bertanya siapa saja yang pernah menjadi korban Mbah Slamet yang bertempat tinggal di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Tak hanya itu, ia juga mengajak para korban untuk menggeruduk pelaku bersama-sama sebelum bulan Ramadan.
"Yang pernah jadi korbane Tohari/Slamet (rumah) Balun, Wanayasa. Ayo kita gabung geruduk bareng-bareng sebelum puasa," ungkapnya.
Unggahan terakhir Sastro Jendro di grup Pesugihan Nekat bertanya tentang sosok Ali Imron atau Budi.
Diduga, sosok yang ditanyakan Sastro Jendro itu adalah BS, anak buah Mbah Slamet.