Diceritakan oleh teman Oci, pelaku tersebut juga sempat memukul kekasih Oci lantaran cemburu.
"Pernah temenku sedang dianterin pulang sama pacarnya, tapi ketemu sama si om om itu dan oleh om om itu dipukulin cowoknya," imbuhnya.
Om-om tersebut sempat bertengkar dengan Ibu Oci setelah nomornya diblokir Oci dan meminta nomor baru.
Namun, ibu korban terus menolak, hingga membuat pelaku marah dan menyebut ibunya berbohong.
Puncak cintanya ditolal, GS merusak rumah korban menggunakan senjata tajam.
Selang satu jam setelah video dibagikan, polisi mendatangi TKP Lokasi.
Berdasarkan analisis terhadap video yang diunggah, terungkap bahwa video viral itu itu terjadi di kawasan Jl Pancasila, kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Hal ini pun viral kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Tasikmalaya dan langsung meringkus pelaku teror terhadap siswi SMA tersebut.
Saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polsek Tawang, Polres Tasikmalaya Kota, pria berinisial GS itu membantah melakukan teror kepada korban.
GS mengaku sebelumnya sering mengantar jemput korban ke sekolah sejak setahun belakang.
Namun, ia kecewa karena dilarang memiliki hubungan dengan korban berinisial RY oleh orang tuanya.
"Saya sudah hampir setahun sering antar jemput.
Tapi kemudian oleh orangtuanya saya dilarang (antar jemput)," katanya dalam video yang diunggah akun TikTok PolresTasikKota.
Pria tua itu mengaku kecewa karena nomor ponselnya diblokir dan tak lagi bisa berkomunikasi dengan korban.
Motifnya sendiri karena pria tersebut memiliki perasaan kepada korban yang masih duduk di bangku SMA itu.