Om-om Tasik 40 Tahun Naksir Anak SMA, Oci Takut Dibuntuti hingga ke Sekolah

Penulis: Puspita Dewi
Editor: Puspita Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Om-om Tasik 40 Tahun Naksir Anak SMA, Oci Takut Dibuntuti hingga ke Sekolah

Om-om Tasik 40 Tahun Naksir Anak SMA, Oci Takut Dibuntuti hingga ke Sekolah

TRIBUNJATENG.COM - Seorang om-om di Tasikmalaya berinisal GS usia 40 tahun viral lantaran menyukai tetangganya yang masih berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA.

Ia bahkan nekat mengikuti Oci ke sekolahnya hingga ditegur salah satu guru.

Awalnya om-om tersebut baper lantaran Oci kerap membeli voucher internet di tempatnya.

Kasus ini viral di media sosial bermula dari unggahan akun TikTok "Secret" yang membagikan cerita tersebut.

"Guyss tolong bantu viralin ya, jadi ada om om yang naksir sm temen aku perbedaan usianya terpatok cukup jauh mungkin sekitar beda 20 tahun.

Temen aku masih sekolah. Dia (pelaku) sangat obsesi sama temen aku sampe mengganggu ketenangan hidup temen aku," demikian disampaikan sebuah akun Tiktok belum lama ini.

Semuanya bermula saat Oci membeli voucher wifi.

" tahun 2021, temen saya awalnya cuma beli voucher wifi aja sama om2 itu karena
kebetulan mereka rumahnya tetanggaan.

Lalu si om2 itu mulai mendekati temen saya dengan cara modus mau mengantarkan dia ke sekolah.

Temen ku yang polos itu tidak mikir macam2 karena dia fikir om2 itu mau mengantar dia kesekolah hanya sekedar ingin membantu karena untuk menghemat uang jajan.

Sampai suatu ketika ada tetangga temen
saya yang memperingati orng tua temen
saya untuk menjauhkan temen saya dgn
om2 itu karena melihat temen saya
dianter jemput karena mereka khawatir
takut om2 itu ada maksud lain,"

Ibu Oci pun setiap hari mengantar anaknya naik angkot. Namun Om-om tersebut nekat menemui Oci di sekolah hingga diusir oleh seorang guru.

"Sampai di sekolah om itu ikut
masuk ke sekolah.

Sampai akhirnya salah satu guru sekolah
temen ku dtg dan nahan dia akhirnya dia
pun pulang tapi ga berhenti sampe disitu
dia masih sering jegat temen aku untuk ke
sekolah,"

Diceritakan oleh teman Oci, pelaku tersebut juga sempat memukul kekasih Oci lantaran cemburu.

"Pernah temenku sedang dianterin pulang sama pacarnya, tapi ketemu sama si om om itu dan oleh om om itu dipukulin cowoknya," imbuhnya.

Om-om tersebut sempat bertengkar dengan Ibu Oci setelah nomornya diblokir Oci dan meminta nomor baru.

Namun, ibu korban terus menolak, hingga membuat pelaku marah dan menyebut ibunya berbohong.

Puncak cintanya ditolal, GS merusak rumah korban menggunakan senjata tajam.

Selang satu jam setelah video dibagikan, polisi mendatangi TKP Lokasi.

Berdasarkan analisis terhadap video yang diunggah, terungkap bahwa video viral itu itu terjadi di kawasan Jl Pancasila, kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Hal ini pun viral kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Tasikmalaya dan langsung meringkus pelaku teror terhadap siswi SMA tersebut.

Saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polsek Tawang, Polres Tasikmalaya Kota, pria berinisial GS itu membantah melakukan teror kepada korban.

GS mengaku sebelumnya sering mengantar jemput korban ke sekolah sejak setahun belakang.

Namun, ia kecewa karena dilarang memiliki hubungan dengan korban berinisial RY oleh orang tuanya.

"Saya sudah hampir setahun sering antar jemput.

Tapi kemudian oleh orangtuanya saya dilarang (antar jemput)," katanya dalam video yang diunggah akun TikTok PolresTasikKota.

Pria tua itu mengaku kecewa karena nomor ponselnya diblokir dan tak lagi bisa berkomunikasi dengan korban.

Motifnya sendiri karena pria tersebut memiliki perasaan kepada korban yang masih duduk di bangku SMA itu.

Ia tak menyangkal jika memiliki perasaan kepada korban, karena menurutnya, usia yang terpaut jauh bukanlah halangan.

"Namanya juga jodoh, siapa yang tahu," tuturnya.

Sementara, terkait perusakan yang telah dilakukan di rumah korban pada 29 Maret 2023, pria tersebut mengaku melakukannya. Namun itu terjadi karena salah paham.

"Itu salah paham. Disangkanya saya mau mukul padahal mau ngajak ngobrol," ujar pria berusia 40 tahun itu.

Hingga kini tersangka masih diperiksa secara intensif.

Dugaan sementara, tersangka melakukan pengrusakan rumah orang tua korban akibat cinta bertepuk sebelah tangan.

Polisi juga mengamankan barang bukti 1 buah senjata tajam jenis pedang dengan gagang berbahan kayu dan sarung pedang berwarna hitam.

Diduga, pelaku juga tidak memiliki izin atas kepemilikan senjata tajam tersebut.

(*)

Berita Terkini