TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Area wisata mud volcano Oro-oro Kesongo mulai dipasangi rambu larangan masuk lokasi.
Erupsi Oro-oro Kesongo pada Selasa (11/4/2023) lalu merenggut satu nyawa pemuda bernama Warino (25) beralamat Dukuh Pekuwonlor Desa Gabusan RT 01 RW 06 Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Satu lainnya, Suwadi dilarikan ke rumah sakit diduga karena menghirup gas beracun.
Baca juga: Soal Gas Beracun Oro-oro Kesongo Tewaskan Satu Warga, ESDM Angkat Bicara
Diketahui, erupsi yang mengeluarkan gas berbahaya merupakan faktor kematian Warino.
Polisi pun melarang warga agar tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar wilayah Kesongo.
Kapolsek Jati, Iptu Subardi mengatakan, rambu larangan yang dipasang merupakan bentuk upaya pihak kepolisian setempat dalam mengamankan masyarakat sekitar.
Dirinya mengakui, sebelumnya pihaknya sudah pernah memasang rambu peringatan namun dicopot oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Iptu Subardi mengingatkan erupsi Oro-oro Kesongo telah mengakibatkan korban meninggal dunia karena diduga menghirup gas beracun.
Sementara satu orang lainnya dirawat di rumah sakit.
‘’Kami bukan lagi memberikan imbauan, tapi kami melarang warga untuk mendekat di sekitar Oro-oro Ombo (Kesongo). Demi keselamatan kita semua,’’ ungkapnya kepada tribunmuria.com, Kamis (13/4/2023).
Iptu Subardi pun menegaskan jangan ada warga maupun pengunjung yang mendekat ke area Oro-oro Kesongo Blora.
Sebab, dikhawatirkan terjadi letupan yang mengeluarkan lumpur bercampur gas beracun.
‘’Karena meletusnya di kawah tersebut tidak tahu kapan waktunya. Kami sampaikan kepada masyarakat, terima kasih atas pengertiannya dan silakan menjauh dari lokasi ini,’’ imbaunya.
Diberitakan sebelumnya, Seorang pemuda 25 tahun Bernama Warino yang merupakan warga sekitar kawah tersebut, sedang menggembalakan kerbau pada setengah lima pagi.
Baca juga: Korban Letusan Oro-oro Kesongo Blora Ditemukan Tewas dengan Kepala Menancap di Genangan
Sedangkan satu orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.