Setelah itu, pelaku pun meminta nomor telepon pribadi Suprapto agar selanjutnya bisa langsung menghubungi jika memerlukan jasa taksi online.
"Pemesanan kedua dan ketiga lewat medsos atau WhatsApp pribadi.
Membuat si pelaku tidak terdeteksi di aplikasi," ujar Titu.
Dari hasil penyelidikan, pelaku juga beberapa kali menghubungi korban untuk membuatnya yakin dan percaya ketika disewa jasanya tanpa melalui aplikasi resmi.
"Itu Kemudian membuat juga korban merasa percaya dulu karena sudah sering berinteraksi," kata Titus. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Sopir Taksi “Online” Tewas Tertabrak di Tol Jagorawi, Diduga Diracuni, Dirampok lalu Ditinggal"
Baca juga: Pelaku Perampokan di Kedungreja Cilacap Disoraki Warga Sekitar Saat Proses Rekonstruksi