Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa selepas kejadian itu, Indonesia langsung mengirimkan surat keberatan kepada Panitia Panyelenggara SEA Games 2023 Kamboja.
Surat tersebut bernomor 5.5.2/NOC-INA/SET/2023 tertanggal 5 Mei yang ditandatangani Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Harry Warganegara kepada Sekretaris Jenderal NOC Kamboja dan CEO Camsoc Vath Chamroeun.
“Itu bendera terbalik sebelum pembukaan (SEA Games 2023),” ucap Raja Sapta Oktohari pada Jumat (5/5/2023).
“Jadi, pas mereka di sana, bendera terbalik, tetapi langsung dikoreksi. Jadi sudah komplain dan kirim surat. Itu sebelum official opening, pre-opening,” tutur dia.
Menurut pria yang akrab disapa Okto itu, insiden bendera terbalik merupakan kesalahan teknis dari Panpel SEA Games 2023.
“Mungkin kesalahan teknis (insiden bendera Indonesia terbalik),” ungkap sosok berumur 47 tahun tersebut.
“Namun, kita sudah komplain kepada mereka. Tapi, kalau lihat pembukaannya, kita bangga, pembukaannya luar biasa,” ujar dia
Berikut isi surat keberatan Indonesia:
NOC Indonesia secara resmi menyampaikan keberatan kepada CAMSOC yang salah memasang bendera Indonesia dengan benar sebelum dimulainya Opening Ceremony 32th SEA Games 2023 di Stadion Morodok Techno National Stadium, Phnom Phen.
Penempatan bendera kami yang terbalik tidak dapat diterima karena kami telah memberi tahu CAMSOC berkaitan dengan pemasangan bendera Indonesia yang telah disetujui sebelumnya.
Kami berharap ada perbaikan yang dilakukan pada Opening Ceremony dan menanti tindakan cepat Anda.
Sementara itu, Menpora Dito Ariotedjo mengaku bahwa dirinya langsung dihubungi pemerintah Kamboja tak lama setelah insiden bendera terbalik terjadi.
"Saya sedang acara pembukaan SEA Games 2023. Insiden tersebut terjadi bukan saat prosesi formal pembukaan," kata Dito kepada Kompas.com.
"Namun, pihak pemerintah kamboja melalui Menpora Kamboja sudah langsung komunikasi dengan saya dan secara resmi meminta bertemu khusus. Segera kami publish setelah bertemu," imbuhnya.
Dito Ariotedjo meyakini tidak ada unsur kesengajaan dari pihak Kamboja terkait insiden bendera Indonesia terbalik.