Berita Viral

Misteri Kematian Mahasiswi di Rumah Orangtua Angkat, Ayah Kandung Ungkap Beberapa Kejanggalan

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pariono, menunjukkan foto anaknya mahasiswi USU yang tewas di rumah orangtua angkatnya di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Senin (8/5/2023).

TRIBUNJATENG.COM - Misteri kematian seorang mahasiswi di rumah orangtua angkat membuat ayah kandung menyimpan banyak pertanyaan.

Ayah kandung korban mengungkap beberapa kejanggalan atas kematian anaknya.

Sebelumnya, seorang mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila, ditemukan tewas di dalam rumah orang tua angkatnya yang berada di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas.

Baca juga: Detik- Detik Pekerja Berhasil Terobos Dinding Terowongan Raksasa Bendungan Bener Purworejo

Baca juga: Deklarasi Erick Thohir Maju Cawapres Tinggal Menunggu Waktu

Baca juga: Buka Bimbingan Manasik, Pj Bupati Jepara Minta 1.452 Calon Haji Siapkan Fisik dan Mental

Penemuan mayat dalam kondisi mengenaskan ini pertama kali ditemukan oleh keluarga korban, pada Rabu (3/5/2023) lalu.

Menurut orang tua kandung korban, Pariono, awalnya ia mendapatkan kabar duka tersebut dari pihak keluarga.

Mendapatkan informasi tersebut, dia langsung mendatangi lokasi kejadian dan mendapati anaknya sudah dalam keadaan terbungkus.

"Waktu itu saya lihat korban ini sudah terbungkus, lalu ada pihak kepolisian menyuruh saya ngambil Baygon, karena nggak ada yang berani ngambil," kata Pariono kepada Tribun Medan, Senin (8/5/2023).

"Baygon semprotan bukan botol Baygon, posisinya tertutup rapat, saya ambil saya serahkan kepada polisi,"

"Habis itu polisi menanyakan barang bukti lagi sebuah handphone milik Mahira, tapi ditahan oleh bapak angkatnya, tidak diberikan kepada polisi," sambungnya.

Kemudian, ia mengatakan jenazah korban langsung dievakuasi ke mobil ambulans dan dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Medan.

Lalu, ia pun pergi ke rumah sakit untuk mendampingi jenazah korban.\

 Sementara ayah angkat korban bernama Mawardi pergi ke Polsek Patumbak.

"Setelah itu dia (Mawardi) berangkat ke Polsek Patumbak saya mengantar jenazah anak saya ke rumah sakit," sebutnya.

Pariono juga membeberkan kondisi jenazah saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

"Kondisi jenazah saya nggak pasti tau, karena sudah dibungkus. Kondisi mukanya sudah hancur tinggal tengkorak, tapi badan utuh," ungkapnya.

Halaman
12

Berita Terkini