"Kami kenal korban memiliki kepribadian baik. Kami kenal lama, tidak satu dua bulan tapi bertahun-tahun," jelasnya.
Menurutnya, pernyataan dari tersangka adalah bagian dari alibi untuk menghindari jeratan hukuman.
Ucapan tersangka dinilai hanya mengalihkan esensi persoalan pembunuhan supaya bisa lepas dari jeratan hukum.
Pun, tersangka dituding berpura-pura menjadi orang gila padahal tampak seperti orang sehat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pra-rekontruksi Mayat Dicor di Semarang Digelar, Meski Tertembak Husen Bisa Jalan
"Tentu kita serahkan ke aparat hukum. Untuk diungkap secara jujur dan terang-terangnya. Kami akan memonitor sampai nanti putusan hakim di Pengadilan," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang belum melakukan tes kejiwaan terhadap Muhammad Husen (28) tersangka tunggal pembunuhan mayat dicor Semarang.
Menurut polisi, secara fisik Husen masih tampak sehat.
Begitupun keterangan yang diberikan kepada polisi masih konsisten hingga saat Pra-rekontruksi yang dilakukan hari ini, Jumat (12/5/2023).
"Kondis kejiwaan Husen belum diperiksa," ucap Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano kepada Tribunjateng.com.
Dalam Pra-rekontruksi dilakukan sebanyak 60 adegan.
Adegan-adegan tersebut menggambarkan saat Husen melakukan pembunuhan hingga pengecoran.
"Sejauh ini, pra-rekontruksi telah sesuai dengan keterangan tersangka dan para saksi," ungkap Kanit Resmob.
Kendati begitu, pihaknya berencana tetap melakukan pemeriksaan kejiwaan.
Semisal ada temuan gangguan kondisi kejiwaan tidak normal nanti bakal dikoordinasikan ke pihak rumah sakit jiwa.
"Sampai sekarang keterangan Husen konsisten sehat-sehat saja," jelasnya.