Tigro amat takut. Ia tak suka dijual ke sirkus. Ia ingin hidup bebas di hutan. Ia sungguh menyesali sikapnya.
"Huh! Karena suka berbohong, aku mengalami petualangan yang pahit. Mulai sekarang aku berjanji tak akan berbohong lagi."
Tak lama perahu itu berlabuh di pantai. "Breeet...." Tigro merobek jaring dengan gigi-giginya yang tajam. Kemudian, ia meloncat ke darat dan melesat bagai anak panah menuju hutan. Sejak itu Tigro tak pernah berbohong. Ia hidup bahagia bersama teman-temannya di hutan.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Anita.
(*)