Korban dan Eko tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret (UNS) dan saling mengenal saat magang di salah satu SMK pada tahun 2019.
RN lulus lebih dahulu dan bekerja di Solo, Jawa Tengah.
Eko sendiri mengaku tak menjalin hubungan asmara dengan korban dan menganggap RN sebagai teman. Namun RN hamil anak Eko.
Kehamilan yang tidak diharapkan ini membuat Eko ingin menggugurkan kandungan korban. Ia juga kerap membujuk RN agar menggugurkan kandungan.
Namun, wanita muda itu memilih merawat kandungannya, bahkan dengan rutin memeriksakan kehamilannya.
Polisi menunjukkan buku pemeriksaan kandungan RN dan foto USG 4 dimensi anak yang dikandungnya. Bahkan beberapa vitamin milik RN pun ikut disita polisi.
Sebelum dibunuh, korban sempat dibawa pelaku ke Gunung Kawi, Jawa Timur dan ke sejumlah dukun agar kandungannya gugur.
Didorong dari tebing
Peristiwa pembunuhan terjadi pada Selasa (15/11/2022) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Awalnya pelaku membawa korban kedu dua pantai lainnya. Namun rencana pembunuhan urung karena di pantai pertama banjir dan pantai kedua ada orang.
Hingga akhirnya mereka pergi ke Pantai Kukup dan mengobrol di salah satu saung di Pantai Kukup.
Saat itu Eko sempat akan mendorong korban ke tebing dari gardu pandang, namun rencana tersebut gagal.
Korban kemudian dibujuk ikut dengan alasan melakukan ritual untuk kandungannya. Menurut keterangan pelaku, RN sendirilah yang membuka seluruh pakaiannya.
Suasana gelap, kedua pelaku melanjutkan rencana jahatnya. Korban kemudian dibekap, dan RN sempat memberontak.
Eko lalu meminta bantuan Agus untuk memegangi RN, dan saat itu Agus juga sempat melecehkan korban.