Berita Viral

Berita Viral : KB Tak Mempan Pasutri Ini Punya 13 Anak sampai Sering Lupa Namanya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Tuan Long

TRIBUNJATENG.COM - Sebuah kisah menarik datang dari Vietnam, di mana seorang pasangan suami istri di daerah Chu Puh, Gia Lai, Vietnam, diketahui lupa akan nama anak-anak mereka sendiri.

Kejadian ini menjadi viral setelah pasutri tersebut mengakui bahwa mereka memiliki 13 anak.

Meskipun mereka telah menjalani Program Keluarga Berencana (KB), namun program tersebut tidak berhasil untuk mereka.

Pasangan suami istri dan 13 anak mereka tinggal di Dataran Tinggi Tengah Vietnam. Kisah mereka menjadi perbincangan di media sosial setelah diunggah oleh eva.vn melalui Tribun Trends pada Rabu, 31 Mei 2023.

Tuan Long, sang suami, tidak menyangka bahwa kisahnya akan menjadi viral di media sosial. Dia bahkan sampai ditegur oleh orang-orang karena memiliki 13 anak.

"Hari itu, orang-orang merekam video kehidupan keluarga saya di YouTube dan situs jejaring sosial. Saya melihat semua orang heran, bahkan ada yang menegur saya dan istri karena memiliki banyak anak, sampai 13 anak," ujar Tuan Long.

Sang istri, yang sangat sedih dengan komentar-komentar orang, merasa menyalahkan dirinya sendiri. Tuan Long berusaha meyakinkan dan mendukung istrinya untuk berhenti memikirkan hal tersebut dan tidak menyalahkan dirinya sendiri.

Namun, meskipun ada teguran dan kritikan dari beberapa pihak, Tuan Long mengatakan bahwa masyarakat sekitar sebenarnya memahami dan bersimpati dengan keluarganya.

Mereka mengakui bahwa membesarkan 13 anak bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan banyak pengorbanan.

Kisah pasangan suami istri ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh mereka dalam membesarkan 13 anak.

Meskipun mereka berusaha menjalani program KB, program tersebut tidak berhasil untuk mereka. Namun, mereka tetap bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka dan menjaga kebahagiaan keluarga mereka.

Kisah ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap keluarga memiliki perjalanan dan tantangan yang berbeda.

Meskipun mungkin terdapat pandangan atau kritik dari luar, penting untuk tetap memahami dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi kesulitan dan menjaga keutuhan keluarga.

Semoga keluarga ini dapat mengatasi kesulitan yang mereka hadapi dan terus memberikan kasih sayang serta perhatian yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka.

Meski banyak anak hingga lupa nama, namun menurut Tuan Long, anak adalah hadiah dari surga.

"Mungkin apa yang akan saya bagikan ini akan membuat banyak orang tidak percaya kebenarannya, dan bahkan akan memarahi kita lagi.

Saya harap semua orang mengerti dan bersimpati dengan kami karena anak-anak adalah hadiah dari surga, tidak mau menyerah," katanya.

Long menyebut dia dan istrinya bahkan telah mencoba untuk KB namun tidak mempan.

"Istri saya pernah berkata bahwa dia tidak akan melahirkan lagi karena terlalu sengsara ketika keluarganya memiliki banyak anak, tetapi pada akhirnya dia masih melahirkan dua anak lagi," akunya.

Ia mengatakan, memiliki banyak anak bukan karena tujuan atau kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

"Istri saya biasa mendengarkan petugas kependudukan minum pil KB dan memasang cincin, tetapi badannya tidak fit, dia masih hamil.

Kami juga membahas pencegahan kami sendiri, tetapi entah bagaimana tidak mempan," ungkapnya.

Ketika istrinya hamil, Long tentu saja tak tega menyuruh istrinya menggugurkannya karena itu juga bayinya.

Long pun percaya istilah banyak anak banyak rezeki.

Ia berpikir rezeki akan datang dengan sendirinya jika ia dikaruniai anak yang banyak.

Hingga akhirnya mereka telah memiliki 13 anak.

Kendati demikian, istri Long menyadari bahwa umurnya sudah tak muda lagi.

Ia pun bertekad menjalani sterilisasi agar tidak melahirkan lagi.

"Kali ini saya bertekad menjalani sterilisasi agar tidak melahirkan lagi.

Sekarang aku sudah tua, melahirkan sudah tidak pantas lagi.

Apalagi kita sudah tidak kuat lagi untuk menggendong anak.

Saya juga berpesan kepada putri pertama untuk tidak memiliki banyak anak, cukup memiliki dua anak seperti yang dipropagandakan oleh pemerintah agar keluarga bahagia dan anak-anak memiliki kehidupan yang utuh," kata istri Long.

Ditanyai apakah ia dapat mengingat semua tahun kelahiran dan nama anak-anaknya, sang ibu menggelengkan kepalanya.

Dia ragu-ragu ketika diminta untuk menyebutkan nama anak-anaknya.

Rupanya dia sering lupa nama anak-anaknya sendiri.

Diketahui, Long berprofesi sebagai petani atau pergi ke ladang menanam jagung untuk masyarakat di desa dengan penghasilan lebih dari seratus ribu dong (mata uang Vietnam) per hari.

Uang sebanyak itu hanya cukup untuk menyekolahkan anak, membeli kebutuhan pun harus menghemat.

"Saya dan istri saya berpandangan bahwa semiskin apapun kami, kami tetap harus menyekolahkan anak.

Karena saya tahu desa ini penuh dengan orang miskin, sedikit orang yang berpendidikan, sehingga tidak pernah bisa menjadi lebih baik.

Jadi saya tahu bahwa hanya pendidikan yang dapat membantu keluar dari kemiskinan.

Saya akan berusaha menyekolahkan mereka sampai tamat SMA, mendapatkan gelar untuk melamar ke perusahaan sebagai pekerja, agar tidak bertani.

Beberapa anak usia 4-5 tahun, saya juga menyekolahkan ke taman kanak-kanak di desa untuk diajari banyak hal oleh guru," cerita Long.

Menyekolahkan anak-anak mereka, Long dan istrinya dapat bekerja dengan tenang, tanpa harus khawatir anak-anak mereka berkeliaran di tempat-tempat berbahaya atau kotor. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kisah Pasutri Viral Punya 13 Anak sampai Sering Lupa Namanya, Istri Sudah KB Tapi Tak Mempan

Baca juga: Bupati Sukoharjo Etik Suryani Serahkan Bantuan Baznas dengan Total Rp 231 Juta untuk 96 Penerima

Baca juga: 51 Desa di Blora Peroleh Penghargaan Terkait PBB-P2 Tahun 2023

Baca juga: Sosok Indri Hapsari, Satu-satunya Master Trainer Pilates Internasional Asal Kota Semarang

Baca juga: Pelajar di Karanganyar Bikin Sepeda Motor Listrik, Awalnya Untuk Bantu Petani Angkut Hasil Produksi

Berita Terkini