Kemudian dibimbing untuk niat ihram.
Aruji menjamin tidak akan ada jamaah yang tertinggal di Bir Ali walau dalam keadaan crowded.
Sebab bus tidak akan berangkat sebelum jamaah komplit.
"Sama seperti tahun lalu, tidak akan ada jamaah yang tertinggal," ungkap Aruji.
Bagi jamaah lansia dan yang mengenakan kursi roda, niat ihram bisa dilakukan di dalam bus.
Tantangan yang dihadapi di Bir Ali adalah lupa nomor bus.
Meski sudah diingatkan berulang kali sebelum turun bus, masih ada penumpang yang lupa.
Baca juga: Kisah Mbah Maskur Jemaah Haji Tersesat di Madinah, Dikira Masih di Indonesia Ingin Cari Keluarganya
Seperti yang dialami salah satu jemaah, Ahmad.
Ia lupa nomor bus seusai salat sunnah di Bir Ali.
"Bus saya nomor berapa ya," ungkap jemaah asal Embarkasi Solo tersebut.
Ahmad kemudian menghubungi panitia untuk mencocokkan identitas dengan data bus yang ditumpanginya.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Zaenal Muttaqin mengatakan, jemaah haji yang mulai mengambil miqat berasal dari lima kloter yakni, Kloter 1 dari Embarkasi Jakarta (JKG), kloter 1 Embarkasi Solo (SOC).
Kloter 1 dari Embarkasi Makassar (UPG), kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ), dan kloter 1 Embarkasi Medan (KNO).
"Dua jemaah haji enggak bisa ke Bir Ali karena masih dirawat."
"Keduanya tidak bisa berangkat ke Mekkah karena masalah kesehatan," ucapnya. (*)