Dahlia Oemar PNS Pemkot Jambi Jadi Sorotan, Punya Topi dan Tas LV Rp 59 Juta

Penulis: Puspita Dewi
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dahlia Oemar PNS Pemkot Jambi Jadi Sorotan

Dahlia Oemar PNS Pemkot Jambi Jadi Sorotan, Punya Topi dan Tas LV Rp 59 Juta

TRIBUNJATENG.COM- Aksi kritik yang disampaikan siswi SMP Negeri 1 Kota Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff
membuat beberapa oknum PNS Pemkot Jambi panas.

Salah satunya adalah Dahlia Oemar.

PNS Pemkot Jambi itu mengatakan jika siswi terswbut tidak bisa menjaga mulutnya.

" Kalo mulut dak dijago yo gitu anak kecil, mulut pinter bener ngatain pemerintah".

Setelah ditelusuri, gaya hidup Dahlia Oemar juga menjadi sorotan. Sebuah akun TikTok Report.id membongkar gaya hidup Dahlia Oemar yang dianggap tak wajar.

Berprofesi sebagai PNS, Dahlia Oemar pernah pamer foto menaiki moge, memakai topi LV senilai Rp 10 Juta, juga tas LV Rp 59 Juta.

Berikut fotonya:

Dahlia Oemar PNS Pemkot Jambi Jadi Sorotan, Punya Topi dan Tas LV Rp 59 Juta (TikTok/ Report.id)

Ini Bunyi Kritik Syarifah Fadiyah Alkaff Siswi SMP yang Dilaporkan Pemkot Jambi

TRIBUNJATENG.COM- Siswi SMP Negeri 1 Kota Jambi, Syarifah Fadiyah Alkaff
dilaporkan Kabag Hukum Pemkot Jambi, Muhamad Gempa Awaljon Putra karena mengkritik Pemkot Jambi serta Walikota Jambi, Syarif Fasha.

Lewat akun @fadiyahalkaff, Syarifah Fadiyah memprotes aktivitas sebuah perusahaan yang telah merusak rumah neneknya.

Dalam protes dan kritiknya, secara khusus Syarifah mengkritik Wali Kota Jambi Syarif Fasha dan salah satu perusahaan karena diduga melanggar Perda Nomor 4 tentang Angkutan Jalan.

Menurut Syarifah, Pemkot Jambi dan perusahaan tersebut telah melanggar aturan itu melalui penandatanganan nota kerja sama dengan surat 02/PKS/HKU2019.

"Saya menyuarakan untuk keadilan nenek saya, seorang pejuang kemerdekaan RI yang dizalimi rumah dan sumurnya dirusak berkali-kali oleh perusahaan China yang bekerja sama dengan Pemkot Jambi yang tidak bertanggung jawab ini," ujar Fadiyah, dalam salah satu videonya.

Syarifah mengatakan rumah neneknya, Habsah, rusak karena selama hampir 10 tahun Pemkot Jambi mengizinkan truk bertonase 20 ton melewati jalan warga.

Padahal, menurutnya jalanan tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan berbobot 5 ton.

Halaman
12

Berita Terkini