Berita Slawi

Pemkab Tegal Berinovasi Gelar Rembuk Stunting dan Launching Rames Saceting, Ini Tujuannya 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Tegal Umi Azizah, simbolis menyerahkan bantuan 2 kg telur dan satu kotak susu kepada enam ibu dengan status Kurang Energi Kronis (KEK), dan enam bayi dibawah dua tahun yang mengalami stunting. Berlokasi di Pendopo Kecamatan Lebaksiu, Selasa (6/6/2023) kemarin.

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pemerintah Kabupaten Tegal menyelenggarakan acara Rembuk Stunting dan Launching gerakan Rame-rame Sakabehe ASN Cegah Stunting atau disingkat Rames Saceting.

Berlokasi di Pendopo Kecamatan Lebaksiu, Selasa (6/6/2023) kemarin. 

Acara tersebut dihadiri oleh 44 OPD, Kapolres Tegal, Dandim 0712 Tegal, Ketua Komisi IV DPRD, Rektor Universitas Bhamada, Kepala Puskesmas setempat, Technical Assistant Stunting, Tanoto Foundation, IpeK, IDI, IBI, Persagi, PPNI, IAKMI, dan Baznas Kabupaten Tegal.

Adapun rembuk stunting merupakan wadah bagi seluruh stakeholder baik pemerintah kabupaten, kecamatan, desa dan semua organisasi profesi, organisasi masyarakat, organisasi wanita, organisasi pemuda, akademisi untuk musyawarah berperan serta mencegah dan menanggulangi stunting. 

Baca juga: Pemkab Tegal Gelar Upacara Peringati Hari Lahir Pancasila, Ini yang Disampaikan Bupati Umi Azizah

Baik itu sasaran ibu hamil maupun anak balita di suatu wilayah desa atau kecamatan, sehingga angka stunting di wilayah tersebut dapat ditekan serendah-rendahnya.

Sementara Rames Saceting ini, merupakan gerakan iuran dari ASN untuk membantu program penanggulan stunting dengan nominal iuran seikhlasnya.

Nantinya hasil iuran ASN akan dikumpulkan di masing masing OPD untuk selanjutnya dibelanjakan untuk membeli telur, susu dan protein hewani lain di pasar tradisional. 

Kemudian diserahkan kepada kelompok sasaran masyarakat penerima bantuan stunting melalui puskesmas masing-masing binaan OPD. 

Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah menerangkan, acara tersebut dilaksanakan berdasar amanat Perpres Nomor 72 tahun 202.

Bahwa percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, sinkronisasi, di Pemerintah Daerah Kabupaten, Desa, dan semua pemangku kepentingan.

Bupati Tegal Umi Azizah, menandatangani surat kesepakatan diluncurkannya gerakan Rame-rame Sakabehe ASN Cegah Stunting atau disingkat Rames Saceting. Berlokasi di Pendopo Kecamatan Lebaksiu, Selasa (6/6/2023) kemarin.

“Pada tahun 2021 prosentase stunting di Kabupaten Tegal mencapai 28 persen, menduduki posisi kedua tertinggi di Jawa Tengah setelah Kabupaten Wonosobo," ujar Umi, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (7/6/2023).

"Dengan kerja sama dari Pemkab Tegal dan TPPS, angka stunting di Kabupaten Tegal pada tahun 2022 berhasil turun menjadi 22,3 persen dan menjadi angka penurunan terbanyak di Jawa Tengah,” tambah dia. 

Umi juga mengimbau kepada para ibu hamil dan ibu yang melahirkan, agar rutin memeriksakan diri ke Puskesmas maupun Posyandu. 

Hal tersebut supaya data dapat tercatat oleh petugas, sehingga jika ada indikasi ibu hamil dengan status kurang energi kronis atau bayi terindikasi stunting akan segera ditangani.

“Saya harap, ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan agar rutin periksa ke puskesmas atau posyandu. Kalau dirumah saja, tidak datang pemeriksaan, bagaimana kita bisa dapat datanya? Dengan adanya data, kita bisa merencanakan metode untuk dapat menanggulangi. Tidak perlu malu kalau anaknya stunting, karena anak yang stunting bukan berarti orang tuanya tidak mampu. Bisa jadi karena makanan sekarang banyak yang instan-instan itu. Makanya perlu adanya penanggulangan sejak dini,” jelas Umi.

Halaman
12

Berita Terkini