Angeline marah memberontak ingin pulang.
"Pukul 14.30 mobil yang mereka naiki berhenti di sekitar jalan kawasan Kebun Bibit, Mulyorejo. Mereka bertengkar. Kejadian ini diketahui warga sekitar," ungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce.
Angeline saat itu gregetan dengan Rochmat.
Angeline mencela kelakuan Rochmat. Hal ini membuat Rochmat emosi.
Tangan Angeline diikat ke belakang lalu lehernya dicekik.
Tak sampai di situ, leher Angeline dijiret dengan sabuk pinggang hingga tewas.
Praktis, Angeline meninggal di dalam mobil.
"Lalu tersangka pergi ke rumah mertua mengambil koper dan sempat membeli tali rapping. Korban dibungkus dengan plastik wrapping," terang Pasma.
Sekira pukul 20.30 Rochmat memutuskan membuang jenazah Angeline di luar kota Surabaya.
Semula hendak dibuang di Batu.
Namun, karena di sana tidak ada tempat sepi, akhirnya perjalanan dilanjutkan ke arah Cangar, Mojokerto.
Akhirnya pelaku memutuskan membuang jenazah di kawasan hutan Gajah Mungkur.
Setelah kejadian tersebut, Rochmat menggadaikan mobil milik kakak Angeline ke salah seorang teman di Pasuruan dengan nominal Rp 25 juta.
Handphone Angeline dan miliknya dibuang.
Lalu, Rochmat sembunyi dengan cara tinggal di sebuah indekos di Kota Malang.