TRIBUNJATENG.COM -- Seorang warga di Aceh tidak pernah menyangka akan menemukan fakta yang sangat mengejutkan saat ia memeriksakan diri di rumah sakit.
Selama beberapa waktu, ia mengalami batuk berdahak yang mengeluarkan cairan, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dengan harapan mengetahui apa yang sedang ia derita.
Namun, ketika dilakukan pemeriksaan, hal yang tak terduga terungkap.
Para dokter menemukan sebuah fakta yang sangat mengejutkan, yakni adanya gigi palsu yang tersangkut di dalam bagian paru-parunya. Keadaan ini benar-benar membuatnya terkejut.
Lebih mengejutkannya lagi, gigi palsu tersebut diketahui telah tertinggal di paru-parunya selama 15 tahun lamanya.
Dalam kurun waktu yang cukup lama tersebut, warga Aceh tersebut tidak menyadari adanya benda asing di dalam tubuhnya yang seharusnya berada di rongga mulutnya.
Keberadaan gigi palsu yang terjebak di paru-paru menjadi penyebab batuk berdahak yang ia alami selama ini. Proses batuk yang dialaminya sebenarnya adalah tubuh yang berusaha mengeluarkan benda asing tersebut.
Sangat disayangkan bahwa warga Aceh tersebut harus menjalani kehidupan sehari-hari dengan gigi palsu yang hilang dan tak disadari telah masuk ke dalam paru-parunya. Kejadian ini benar-benar menggambarkan betapa pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi serta melakukan perawatan gigi secara rutin.
Tentu saja, kejadian seperti ini sangat jarang terjadi dan termasuk dalam kasus yang unik. Setelah menemukan gigi palsunya yang tertanam di paru-paru, warga Aceh tersebut segera menjalani operasi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Kisah ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya perawatan gigi yang baik dan berkala.
Rutin mengunjungi dokter gigi dapat membantu mencegah masalah gigi dan mulut yang lebih serius di masa depan.
Selain itu, jika mengalami keluhan yang tidak wajar atau gejala yang tidak biasa, penting untuk segera mencari bantuan medis guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan kita semua dapat mengambil pelajaran penting dari cerita ini.
Kesehatan mulut dan gigi adalah bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jaga kesehatan gigi dan mulut Anda dengan baik agar terhindar dari masalah yang tidak diinginkan.
Dilansir dari TribunnewsMaker, Rabu (14/6/2023), tindakan operasi pun dilakukan oleh dokter guna menyelamatkan nyawa pasien yang identitasnya disembunyikan tersebut.
Akhirnya, gigi palsu 15 tahun di paru-paru warga Aceh itu berhasil dikeluarkan.
Diketahui, gigi palsu tersebut tertelan pasien saat tidur.
Setelah 15 tahun gigi palsu berada di paru-paru, dokter Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda akhirnya berhasil mengeluarkannya.
Saking lamanya, gigi palsu itu sudah menempel dengan paru-paru pasien tersebut.
Pasien yang tidak disebutkan namanya menelan gigi palsunya saat sedang tertidur.
Kala itu, dia tidak merasakan keluhan apa pun.
Setelah kejadian itu, si pasien sempat beberapa kali berkonsultasi ke dokter soal gigi palsu yang ternyata bersarang di saluran pernapasannya.
Namun, dia enggan dioperasi untuk mengangkat benda tersebut karena mengganggap dadanya akan dibelah.
Setelah 15 tahun berselang, pasien ini akhirnya mau dioperasi.
"Sejak 3 bulan terakhir ini saya mengalami batuk berdahak yang berwarna kekuningan, tidak bisa tidur terlentang, dan lebih aman berbaring ke sisi kiri," sebut pasien yang sehari-hari berprofesi sebagai guru.
Dokter spesialis paru RSUDZA Teuku Zulfikar mengatakan sudah beberapa kali melakukan tindakan penyelamatan benda yang masuk ke saluran pernapasan.
Namun, baru kali ini ada pasien yang sanggup bertahan sampai 15 tahun.
"Alhamdulliah dengan berkat kerjasama tim Intervensi Pulmonologi dan Anestesi, pasien berhasil kita selamatkan.
Tata laksana intervensi yang kita lakukan adalah dengan cara bronkoskopi," ujar Zulfikar, Selasa (13/6/2023).
Adapun bronkoskopi adalah tindakan minimal invasif atau prosedur yang dilakukan oleh dokter paru baik untuk diagnostik maupun tindakan terapi terhadap suatu penyakit yang dilakukan melalui alat kamera kecil yang dimasukkan ke saluran napas.
Selain kamera alat ini dilengkapi dengan suction, forcep biopsi, dan basket yang dapat digunakan untuk mengambil sampel di saluran napas dan di jaringan paru.
Pada pasien ini, bronkoskopi dilakukan sebagai tindakan untuk mengeluarkan gigi palsu.
Karena letak gigi palsu yang terlalu dalam, tindakan pada pasien ini memakan waktu sampai 1 jam 30 menit.
Untuk kasus serupa, disebut Zulfikar, biasanya kasus yang ringan hanya 20 menit sampai 30 menit dilakukan tindakannya.
Kasus ini dirasa sulit karena benda asing atau gigi palsu sudah lengket di paru sebelah kiri.
"Namun dengan alat yang kita miliki alhamdulliah pasien dapat selamat, dan tidak perlu kita lakukan operasi besar seperti torakotomi.
Pasien setelah tindakan akan diobservasi keadaan klinisnya kembali dan berangsur-angsur menunjukkan perbaikan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pasien Syok Gigi Palsunya Hilang Ternyata Tertelan, Nyangkut di Paru-paru, 15 Tahun Kemudian Operasi,
Baca juga: Hakim Putuskan tak Menerima Eksepsi Terdakwa Rekayasa Kepailitan, PH Akan Buktikan Sidang Berikutnya
Baca juga: VIRAL! Spiderman Ditemukan di Kesesi Pekalongan sedang Jualan Es Krim
Baca juga: 14 Kios di Blok S Jepon Sudah Dibenahi, Pemkab Blora Masih Berupaya Meramaikan
Baca juga: Implementasikan P5, SDN Denasri Wetan Pamerkan Beragam Kerajinan Melalui Market Day