TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Desa Depok, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang menjadi desa yang telah berhasil mencapai status Open Defecation Free (ODF) pada 2022.
Artinya 100 persen penduduk desa tersebut telah memiliki akses Buang Air Besar (BAB).
Hal itu berkat dukungan program CSR PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dalam peningkatan kesehatan lingkungan.
Baca juga: Sumbangkan 41.431 Buku dan Komputer, PT BPI Batang Berhasil Gugah Minat Baca di Desa Simbangjati
Yang mana kampanye Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABs) terus digencarkan sejak 2017 hingga sekarang.
Program ini dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah agar tidak ada lagi desa yang warganya masih BABS.
Sejak 2017 hingga Mei 2023, BPI telah mendukung 1.374 paket jamban dan telah menstimulasi 723 paket jamban tambahan dari instansi lainnya seperti Pemerintah provinsi, pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Batang, & swadaya masyarakat di 14 desa sekitar perusahaan.
Sehingga 12 dari 14 desa dapat mencapai status Desa bebas ODF, Ujungnegoro, Wonokerso, Juragan, Depok, Bakalan, Karanggeneng, Tulis, Simbangjati, Kedungsegog, Kenconorejo, Ponowareng, Sembojo.
Diantaranya, Desa Ujungnegoro dan Depok telah mendapatkan status desa ODF pada tahun 2022 yang diserahkan langsung oleh Pj Bupati Batang disaksikan oleh Forkopimda Batang, Direktur Operasional BPI.
Ketua Forum Kesehatan Desa Depok, Agus Kurniadi mengakui untuk bisa mencapai ODF ini tidak mudah, pihak Desa pun tidak bisa bekerja sendiri.
Beberapa lembaga termasuk PT BPI memberikan bantuan berupa material hingga ratusan paket.
"Untuk proses ODF ini memang tidak mudah, kami rintis sejak 2015 dengan melakukan penyuluhan dan pemicuan, tercapainya ODF ini juga berkat dukungan beberapa lembaga termasuk PT BPI, yang mensupport kebutuhan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat tidak BABs," tuturnya, Kamis (15/6/2023).
Keberhasilan merubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat tidak BABs nyatanya berdampak positif terhadap lingkungan maupun permasalahan stunting yang cukup tinggi di Desa Depok.
Dari 500-an anak sebelumnya terdapat 84 anak yang terindikasi stunting, dan menurun di angka 69 anak.
Guna mendukung fokus pemerintah Kabupaten Batang dalam pencegahan stunting, BPI juga turut berkomitmen mendukung pencegahan, dan penurunan angka stunting di Kabupaten Batang.
Total 405 penerima manfaat di lima desa Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, dan Depok sekitar perusahaan telah didukung dalam percepatan penurunan angka stunting melalui dukungan sembako seperti beras, telur, minyak, susu, dan biskuit.