Berita Semarang

Merantau 10 Tahun di 3 Negara, TKW Asal Purwokerto Berhasil Sekolahkan Anak hingga Jadi Jaksa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Anak juga bangga, sekarang enggak minder kalau anak TKI juga bisa jadi jaksa," lanjutnya.

Begitu diterima, pada dua tahun pertama anak sulungnya langsung ditugaskan di Tolitoli Sulawesi Tengah.

Kemudian dipindahtugaskan ke Tarakan, Kalimantan Utara dua tahun berikutnya.

Selanjutnya untuk hidangan pendamping pertunjukkan, penonton disuguhi sup ayam jamur dengan kuah kaldu ayam beraroma jahe.

Lalu ditutup dengan semangkuk kecil es cincau segar.

 Menu itu cukup membawa penonton larut dalam kisah Susmiati.

Tema “Momen Larut Malam” itu sengaja dipilih untuk mendobrak kebiasaan orang Taiwan yang melarang sajian makanan saat pementasan teater.

Lebih lanjut, kini Susmiati masih harus menyekolahkan tiga anaknya.

Anak bungsunya masih duduk di bangku kelas 1 SD, lalu kelas 5 SD, dan kelas 3 SMK.

Untuk itu, meski tidak lagi berusia muda, ia berencana kembali merantau ke luar negeri agar bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi.

"Iya ini kan itungannya saya eks pekerja migran, jadi memang bisa kembali sebelum 50 tahun," ujarnya.

Selama ini ia mengaku beruntung mendapat majikan yang baik.

Ia bahkan dianggap seperti keluarga dan dicari saat telah berpindah kerja ke Taiwan.

Karena itu ia merasa pekerjaan lamanya patut dijalani lagi demi anaknya.

"Anak saya yang SKK kelas 3 itu cita-citanya jadi desainer busana, kalau gambar bagus-bagus sekali," imbuhnya.

Halaman
1234

Berita Terkini