TRIBUNJATENG.COM, PATI - UPT RSUD Kayen, Kabupaten Pati membuat sebuah aplikasi yang memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
Aplikasi itu bernama Alarm Control Program Nasional (AC-Prognas).
Direktur UPT RSUD Kayen, Bambang Santoso mengatakan, pihaknya mengembangkan aplikasi tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mencegah kematian dan keparahan penyakit, serta memastikan pasien tepat waktu dalam mendapatkan obat dan pelayanan.
"Latar belakang diciptakan aplikasi ini adalah adanya pasien yang tidak tepat jadwal kontrol maupun tidak tepat dalam minum obat," kata dia kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/6/2023).
Dia menjelaskan, aplikasi ini dapat diunduh di Googel Play Store.
Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkannya melalui ponsel pintar masing-masing.
Baca juga: Spanduk Menggelitik, Wayah Bansos Metu Sirahku Ngelu di Demo Ketua RT dan RW di Pati
Baca juga: Songsong Pemilu 2024, Polresta Pati Hidupkan Kembali Satkamling di Kabupaten Pati
"Cara kerja aplikasi ini yaitu pasien akan menerima manfaat seperti notifikasi informasi berkaitan dengan jadwal kontrol, waktu minum obat, pelayanan konsultasi interaktif, dan edukasi kesehatan," kata dia.
Dia menjelaskan, fokus AC-Prognas ialah untuk pasien program nasional ibu hamil risiko tinggi (Risti), pasien dengan penyakit TBC, HIV, stunting, hipertensi (HT), dan diabetes melitus (DM).
"Sasaran AC-Prognas yang pertama adalah pasien ibu hamil risti."
"Data AKI/AKB (Angka Kematian Ibu/ Angka Kematian Bayi) di Indonesia masih menjadi masalah yang belum terselesaikan."
"Beberapa faktor risiko diketahui menjadi penyebab terjadinya AKI/AKB."
"Yaitu adanya risiko tinggi atau penyulit pada saat hamil yang tidak diketahui atau tidak mendapatkan penanganan yang tepat," tutur dia.
AC-Prognas, kata dia, akan sangat membantu jika dimanfaatkan secara maksimal oleh bumil risti.
Manfaat yang didapat yaitu pasien tepat waktu mengkonsumsi obat, vitamin, ketepatan waktu kontrol, sehingga akibat negatif seperti AKI, AKB, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan stunting dapat dicegah.
Adapun sasaran AC-Prognas yang kedua, lanjut Bambang Santoso, adalah pasien Tuberculosis (TBC).
TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang umumnya menyerang organ paru.
Menurut dia, TBC dapat menimbulkan kerugian ekonomi maupun kesehatan karena dapat menyebabkan kematian.
Baca juga: Kemdikbud Ristek Dampingi Pemetaan Objek Pemajuan Kebudayaan di Pati
"Bakteri TBC dapat dihilangkan dengan mengkonsumsi OAT (Obat anti Tuberkulosis) secara teratur selama 6 bulan tanpa jeda."
"Apabila terdapat jeda akan berakibat munculnya resistensi bakteri," ucap dia.
Dalam hal ini, AC-Prognas sangat membantu jika dimanfaatkan secara maksimal oleh penderita TBC yang harus mengkonsumsi obat setiap hari.
Manfaat yang didapat adalah pasien selalu diingatkan lewat aplikasi tentang jadwal mengonsumsi obat dan waktu kontrol sehingga angka kematian dapat dicegah.
Sementara, sasaran AC-Prognas yang ketiga adalah pasien penderita HIV/AIDS.
Penderita HIV/AIDS sampai sekarang berjumlah 420 ribu orang dengan angka kematian 10 persen.
Ketidakpatuhan dalam mengonsumsi Antiretroviral (ARV) merupakan faktor utama resistensi virus sehingga kemampuan daya tahan tubuh melawan patogen bakteri dan virus berkurang sehingga muncul Infeksi Nosokomial.
Baca juga: Inspektorat Daerah Pati Kampanyekan Antigratifikasi Melalui Kegiatan Senam di Alun-alun
"AC-Prognas akan sangat membantu dengan memberikan peringatan watu mengkonsumsi obat, vitamin, ketepatan waktu kontrol sehingga kematian akibat resistensi virus dapat dicegah," ujar Bambang.
Adapun sasaran AC-Prognas yang keempat adalah pasien stunting alias tengkes.
Generasi masa depan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas bayi dan balita di masa sekarang.
Banyaknya kasus stunting dan wasting dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi bangsa di masa depan, sehingga diperlukan penanganan stunting dan wasting secara tepat.
Penanganan tersebut meliputi tata laksana penyebab klinis, pemberian obat, gizi dan nutrisi yang dilakukan rutin.
"AC-Prognas akan tepat digunakan dalam mengingatkan waktu kontrol, gizi, minum obat, dan vitamin," ucap dia.
Sasaran AC-Prognas yang kelima adalah pasien hipertensi (HT) dan diabetes milius (DM).
HT dan DM yang tidak mendapatkan pengobatan secara rutin akan menjadikan terjadinya komplikasi seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan neuropati yang dapat mengakibatkan kematian.
"Manfaat AC-Prognas diharapkan dapat mengurangi risiko kematian dan keparahan penyakit HT dan DM melalui pengendalian faktor risiko dan pengobatan tepat waktu."
"Pasien harus mendapatkan pelayanan medis serta obat sesuai dengan kebutuhan, jika terjadi keterlambatan dapat memperburuk kondisi penyakit," tandas dia. (*)
Baca juga: Pedagang Berharap Ukuran Lapak SCJ Semarang Tidak Terlalu Kecil, Ini Alasan Mereka
Baca juga: Dispertan Kudus Suntik 200 Dosis Vaksin Rabies Akhir Pekan Ini, Sasar Anjing dan Kucing
Baca juga: Harga Cabai di Kota Semarang Mulai Stabil, Termurah Keriting Hijau Rp 13.000
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Wonosobo Ini Kecanduan Bobol Rumah Kosong, Pernah Ditahan Tapi Belum Kapok