TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan siswa kelas 10 SMK Muhammadiyah 1 Semarang tumpah ruah di halaman sekolah, Jumat (23/6/2023).
Mereka berkumpul dalam gelar karya yang dikemas dengan tema Suara Demokrasi.
Gelar karya merupakan acara rutin saban akhir semester yang digelar oleh SMK Muhammadiyah 1 Semarang.
Pada acara tersebut, siswa mengekspresikan demokrasi lewat ragam kesenian.
Mulai dari seni lukis, seni musik, hingga seni sastra.
Bahkan, puluhan lukisan yang telah terpilih terpampang melingkar di sudut halaman.
Baca juga: Bisnis Makanan Kini Jadi Peluang Investasi Terbesar di Kota Semarang
Pimpinan Majelis Dikdasmen PDM Kota Semarang, Sutarto mengatakan, kegiatan ini merupakan ekspresi dan implementasi program Kurikulum Merdeka yang telah diteken pemerintah.
Melalui kegiatan ini, siswa lebih leluasa menunjukkan potensi akademik maupun non akademik.
"Ini menjadi satu poin pengembangan potensi peserta didik."
"Melalui Kurikulum Merdeka, tidak ada paksaan semua siswa harus jadi ini itu."
"Tapi mencari potensi peserta didik dan mengembangkannya," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (23/6/2023).
Dia menambahkan, Kurikulum Merdeka juga menghilangkan kesan istimewa atau high class sebuah jurusan dibanding jurusan lain.
Baca juga: Mbak Ita Permudah Investasi di Semarang Seiring Masuknya Era Endemi
Menurut dia, adanya sistem Kurikulum Merdeka menjadi gerbang harapan anak semakin mandiri dan berpikir kritis.
"Sekarang semua sejajar, artinya tidak bisa misal anak matematika lebih unggul atau anak akuntansi lebih unggul dibanding yang lain," tegasnya.
Melalui event ini, pihaknya berharap siswa di SMK Muhammadiyah 1 Semarang bisa mengenal lebih dekat dengan sistem demokrasi.