Mobil terus meluncur ke kiri jalan dan menabrak sebuah pohon hingga sebagian batang pohon itu terkelupas.
Laju mobil ini berhenti setelah menabrak beton saluran air.
“Saat mobil berhenti karena menabrak, tubuh korban yang ada di atas mobil terlempar hingga ke pintu keluar SPBU,” papar AKP Diyon Fitriyanto.
Saat itu, Siti masih dalam keadaan sadar dengan luka parah di kaki kiri.
Sejumlah orang yang berusaha menolongnya dibuat heran, karena Siti malah mencaci maki mereka.
Kepala Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Agus Rifai, memastikan Siti memang warganya.
Menurut Agus, kondisi Siti memang mengalami gangguan kejiwaan alias ODGJ.
Setiap hari Siti berjalan kaki sambil membawa sejumlah bungkusan.
“Setiap hari keluar pagi, terus nanti pulangnya sore.
Dia mengaku kerja atau belanja,” terang Agus.
Siti mengalami gangguan kejiwaan sekitar dua tahun lalu, sepulang dari Kalimantan.
Saat itu Siti diberangkatkan kerabatnya untuk bekerja dengan janji menerima gaji yang menarik.
Namun setelah pulang, kondisinya malah mengalami gangguan kejiwaan.
“Dia bilang pekerjaannya kotor, tidak sesuai yang dijanjikan.
Kami juga tidak tahu, apa maksudnya kotor,” ungkap Agus.