HUT Bhayangkara

Kisah Polisi di Polda Jateng dari Tulus Mengabdi Hingga Torehkan Prestasi

Penulis: iwan Arifianto
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Memasuki usia ke-77, lembaga Bhayangkara diharapkan terus mengabdi seperti yang dilakukan para anggota polisi yang membantu warga evakuasi mobil Gran Max yang alami kecelakaan di Jrakah, Tugu, Kota Semarang, Sabtu (5/9/2020) silam.

Karir Handri Kristanto di dunia wasit rupanya cukup mentereng, ia sempat terbang ke Brunei Darussalam untuk mengikuti seleksi wasit FIFA.

Hebatnya, hanya dua orang wasit saja yang mewakili Indonesia dalam kesempatan seleksi itu.

Selepas menorehkan beragam prestasi di dunia perwasitan, ia memutuskan non-aktif sementara jadi wasit pada tahun 2019.

"Ya, soalnya saat ini sedang ada tugas penting lain yang harus saya laksanakan," beber pria asli Semarang itu.

Diakuinya, menjadi Kapolsek sejak Oktober 2021, mulai saat itulah meninggalkan sepenuhnya dunia perwasitan.

Tentu tak mudah baginya untuk meninggalkan dunia si kulit bundar yang sudah menjadi hobinya sejak kecil.

"Dari kecil sudah suka bola, sempat menekuni sepak bola di Persikas Apac Inti sejak tahun 1997 sampai 2000," ujarnya.

Baginya, menjadi wasit maupun polisi tidak jauh beda.

Keduanya, sama-sama mengayomi dan melindungi masyarakat.

Untuk itu baik ketika menjadi wasit atau polisi, ia merasa masih menjalankan satu profesi.

"Sama-sama menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat," terangnya.

Terpisah, Peneliti Pusat Kajian Militer dan Kepolisian (Puskampol) Andy Suryadi masih terdapat sisi positif dari lembaga Bhayangkara.

Menurutnya, masih ada anggota yang mengabdi kepada masyarakat dengan sepenuh hati.

Hanya saja, mereka kadangkala jauh dari sorotan kamera.

"Banyak anggota yang masih tetap mengabdi di masyarakat, persoalannya kegiatan positif anggota kurang memiliki nilai berita," katanya, Jumat (30/6/2023).

Halaman
123

Berita Terkini