TRIBUNJATENG.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum lama ini telah meluncurkan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak.
Guru Penggerak ini sebagai pendorong transformasi pendidikan Indonesia, diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang murid secara holistik sehingga menjadi Pelajar Pancasila, menjadi pelatih atau mentor bagi guru lainnya untuk pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem Pendidikan.
Mengutip laman dari kemendikbud, Arah program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik, pelatihan yang menekankan pada kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, pendekatan formatif dan berbasis pengembangan, serta kolaboratif dengan pendekatan sekolah menyeluruh.
Pelatihan kepemimpinan sekolah baru diawali dengan rekrutmen calon Guru Penggerak.
Selanjutnya dilakukan pelatihan Guru Penggerak dengan mengikuti lokakarya pada fase pertama dan pendampingan pada fase kedua.
Proses pendidikan dan penilaian Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti.
Proses kepemimpinan sangat penting dan dalam proses pengembangan kepemimpinan ini, kami berkaca dari berbagai macam studi dan pendekatan andragogi atau pembelajaran orang dewasa bahwa kita harus lebih fokus kepada on the job learning.
Artinya, pembelajaran yang relevan dan kontekstual sehingga memberi dampak sebaik-baiknya.
Dijelaskan, terdapat tiga modul pelatihan. Paket Pertama adalah Paradigma dan Visi Guru Penggerak dengan materi refleksi filosofi pendidikan Indonesia – Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan visi Guru Penggerak, dan membangun budaya positif di Sekolah.
Paket Kedua adalah Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid dengan materi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, dan pelatihan (coaching).
Paket Ketiga adalah Kepemimpinan Pembelajaran dalam Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah berisi materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid.
Melalui visi Merdeka Belajar, Guru Penggerak diharapkan dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan yang mampu menghasilkan murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila, mampu mendorong transformasi pendidikan Indonesia, mendorong peningkatan prestasi akademik murid, mengajar dengan kreatif, dan mengembangkan diri secara aktif. Guru Penggerak bisa berperan lebih dari peran guru saat ini.
Iwan menambahkan program Guru Penggerak merupakan bentuk kolaborasi dari seluruh pihak dengan fokus pada murid. Guru Penggerak harus bisa menginspirasi untuk terus belajar dan menggali potensi serta menjadi teladan bagi siswa. Mari kita kuatkan kolaborasi untuk anak-anak Indonesia menuju kualitas pendidikan yang semakin baik.
Transformasi Pendidikan di Era Globalisasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih telah mengakibatkan banyak perubahan dalam tatanan sosial dan moral yang dahulu sangat dijunjung tinggi.
Dampak ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut juga berpengaruh terhadap globalisasi.
Globalisasi telah menciptakan dunia yang semakin terbuka dan saling menghubungkan antarnegara dan antarbangsa. Negara-negara yang ada di dunia semakin terbuka antara satu dengan yang lainnya.
Globalisasi menyebabkan arus yang begitu cepat dan tidak dapat dibendung serta begitu banyak dan beragam arus informasi.
Dan arus informasi tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap pengetahuan tetapi juga terhadap nilai-nilai pendidikan.
Globalisasi juga menuntut adanya persiapan dalam persaingan kehidupan global.
Persaingan itu mempunyai konsekuensi yang harus dipenuhi oleh generasi bangsa Indonesia, diantaranya kecerdasan, keuletan, ketangguhan, inovasi dan lain sebagainya.
Agar tidak terperosok ke jurang yang lebih dalam dan siap menghadapi persaingan global, maka perlu adanya upaya yang signifikan demi menyelematkan anak-anak bangsa sebagai penerus perjuangan dan pemabangunan negara.
Untuk menangkal pengaruh globalisasi tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui jalur pendidikan.
Sebab maju mundurnya atau baik buruknya suatu bangsa akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani oleh bangsa itu.
Terobosan dalam dunia pendidikan
Dalam upaya menangkal pengaruh globalisasi tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim terus menghadirkan berbagai terobosan dalam dunia pendidikan.
Secara garis besar beberapa program kerja yang dicetuskan Nadiem Makarim menjadi solusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan, kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, maupun ekosistem pendukung operasional Pendidikan dalam menghadapi globalisasi.
Sebut saja selama 2,5 tahun terakhir, Nadiem dan Kemendikbudristek telah membeberkan 21episode Merdeka Belajar, beberapa program yang diimplementasikan di awal telah terlaksana secara baik.
Transformasi teknologi di sektor pendidikan juga dipaparkannya dalam acara Transforming Education Summit di Perserikatan Bangsa Bangsa, di New York, Amerika Serikat oleh Nadien Anwar Makarim dan mendapat apresiasi oleh publik internasional.
Inovasi yang dipicu melalui transformasi teknologi yang dihadirkan Kemendikbudristek itu merupakan kolaborasi antara ASN Kemendikbudristek bersama tim GovTech Edu, bagian dari anak perusahaan Telkom.
Kementerian melakukan pengadaan jasa sesuai peraturan yang berlaku dan tim GovTech Edu menjadi mitra dalam mengimplementasikan kebijakan kementerian melalui platform teknologi. Pola kemitraan gaya baru ASN Kemendikbudristek dengan GovTech Edu, menjadi poin penting yang mendapatkan apresiasi oleh peserta Transforming Education Summit.
Transformasi teknologi yang dihadirkan bukan saja melalui beragam platform teknologi yang memahami kebutuhan pengguna. Namun, pola kerja Kemendikbudristek dalam berkolaborasi dengan para profesional muda di bidang teknologi untuk menghadirkan beragam platform teknologi gratis untuk masyarakat.
Penulis :
Dr. Yudha Febrianta, S.Pd Jas.,M.Or.,AIFO
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)