Sebagai upaya pencegahan, Kak Seto mengatakan, ada program pencegahan bullying tingkat RT.
Kemudian perlu adanya satuan tugas anti bullying di sekolah.
Terkait netizen justru membela R harus dikritisi secara bijak.
"Harus mengkritisi apabila lingkungan itu keliru."
"Tapi marilah mengungkapkan yang benar."
"Kalau mengkritisi sistem pembelajaran tidak ramah anak its oke."
"Tapi takutnya nanti anak lain melakukan hal yang sama."
"Sehingga tetap mengedepankan kebenaran," ungkapnya.
Sebelumnya sempat diberitakan unsur bullying menjadi motif utama seorang siswa berinisial R (14), yang nekat membakar sekolahnya sendiri, yaitu SMP Negeri 2 Pringsurat, Temanggung.
R membakar gedung sekolahnya pada Selasa (27/6/2023) sekira pukul 02.00.
Siswa kelas VII itu nekat membakar gedung sekolahnya karena sakit hati sering dibully oleh teman-temannya.
Baca juga: Kapolres Temanggung Agus Puryadi Bakal Evaluasi Soal Menghadirkan Pelaku Anak Saat Konferensi Pers
R (14), juga mengaku sakit hati karena tugas miliknya disobek-sobek oleh seorang guru.
R membakar sekolahnya dengan meracik bahan bakar dari botol kaca bekas minuman vitamin lalu diisi dengan bahan bakar.
Disamping itu Kapolres Temanggung, AKBP Agus Puryadi menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas konferensi pers kasus siswa SMP bakar sekolah.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Mapolres Temanggung, anak berhadapan dengan hukum, yaitu R dihadirkan dan dikawal polisi bersenjata laras panjang.